makalah manajemen avertebrata air
KATA PENGNTAR
Alhamdulillahirabbilalamin Puji syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah Avertebrata Air,
ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Makalah Avertebrata Air ini selain bertujuan sebagai tugas
karena gagal respon juga bertujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa dalam
ilmu perikanan
khususnya mengenai
Avertebrata Air.
Saya menyadari sepenuhnya akan kekurangan dalam pembuatan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi, isi, penulisan dan
lain-lain untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun sangat penulis harapakan guna penyempurnaan makalah-makalah
selanjutnya.
Demikian makalah ini
saya buat semoga bermanfaat bagi para pembaca yang telah meluangkan waktunya
untuk membaca laporan ini.
Makassar, April 2015
RASINA
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Rumusan masalah
1.3.
Tujuan
BAB
2 FILUM MOLLUSCA
BAB
3 FILUM CRUSTASEA
BAB 4
FILUM ECHINODERMATA
BAB 5 FILUM
CNIDARIA
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia hewan,
berdasarkan ada tidaknya tulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bertulang
belakang (vertebrata) dan hewan tak bertulang belakang (Avertebrata). Kelompok
hewan avertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf
terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya
memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.
Ditinjau
dari segi bentuk, ukuran, dan adaptasi lingkungan, hewan avertebrata air
mempunyai keanekaragaman yang sangat tinggi. Sementara dari segi ukuran
dijumpai mulai dari yang berukuran mikron sampai meter, dari bentuk tubuh yang
sederhana sampai yang kompleks. Dilihat lingkungan hidupnya, ada yang darat,
air tawar, air payau, atau laut bahkan ada yang di daerah ekstrim seperti danau
garam. Oleh karena itu, tidak seorang pun yang dapat disebut ahli zoologi
avertebrata, yang ada adalah ahli Mollusca (Malacologosit), ahli Protozoa
(Protozoologist), atau sebagai ahli fisiologi, embriologi dan ekologi dari
sekelompok hewan atau lebih.
Avertebrata
air dapat didefinisikan sebagai hewan yang tidak bertulang belakang, yang
sebagian atau seluruh daur hidupnya, hidup didalam air. Berdasarkan keterangan
tersebut, tentunya ada kaitan antara avertebrata air dengan perikanan yang
keduanya berhubungan dengan lingkungan pertanian.
1.2.Rumusan masalah
1 Pengertian avertebrata air dan hewan-hewan yang tergolong di dalamnya.
2.Ciri-ciri dan manfaat avertebrata air dalam kehidupan
1.3. Tujuan
Tujuan disusunnya laporan ini,
yaitu:
1. Agar mahasiswa dapat memahami dan
mendeskripsikan hewan-hewan yang tergolong dalam avertebrata perairan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri
avertebrata perairan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
BAB 2
FILUM MOLLUSCA
A. Pengertian
Kata mollusca berasal
dari bahasa latin “molluscus” yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah
kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Kebanyakan tubuh
lunaknya itu dilindungi cangkang, meskipun ada beberapa yang tidak memiliki
cangkang. Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput dan
kerang. Berikut ini adalah ciri-ciri dari fillum Mollusca, yaitu :
1.Merupakan hewan
multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
2. Merupakan hewan triploblastik selomata.
3.Struktur tubuhnya simetri bilateral.
4.Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
5. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
6.Organ ekskresi berupa nefridia
7.Memiliki radula (lidah bergigi)
8. Hidup secara heterotrof
9.Reproduksi secara seksual
Ciri tubuh Mollusca
Molusca terdiri dari tiga bagian utama
yaitu:
1.
Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari
bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian
mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk
menangkap mangsa.
2. Massa
Viseral
Massa viseral adalah bagian
tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ
seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi
3.
Mantel
Mantel
adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel
membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel
berisi cairan.
B. Sitem
syaraf
Mollusca terdiri dari
cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan serabut saraf
yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari
mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki
lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu
disebut radula. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada
pada rongga mantel.
C. Cara
hidup Mollusca
Mollusca hidup secara
heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggang, ikan, ataupun
mollusca lainnya.
D. Habitat
Mollusca
Mollusca hidup di air
maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita.
Sedangkan yang hidup di darat contohnya siput.
E. Reproduksi
Mollusca
Mollusca
bereproduksi secara seksual. Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat
hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga
menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya
akan menjadi mollusca dewasa.
F. Klasifikasi
Mollusca
Mollusca dibagi menjadi 5 kelas, yaitu:
1. Kelas Amphineura
Hewan ini memiliki tubuh simetri bilateral, dengan satu
atau beberapa lembaran atau keping cangkang (plate atau valva) atau
tanpa valva yang merupakan eksoske leton.Contoh Chiton sp.
2. Kelas Gastropoda
Gastropoda berarti hewan yang menggunakan perutnya
sebagai kaki (gastros: perut dan podos: kaki). Kelas ini merupakan kelas
dengan anggota terbesar. Tempat hidupnya di laut, air tawar,
maupun di daratan. Hewan ini bersifat hermaprodit, tetapi tidak
pernah terjadi pembuahan sendiri. Contoh anggota kelas ini yaitu Achatina
fulica
3. Kelas Scaphopoda
Anggota kelas ini hidup di laut pada pantai berlumpur.
Tubuhnya simetri bilateral, dilindungi oleh cangkang tubular (seperti
taring atau terompet) yang terbuka di kedua ujungnya. Contoh jenisnya
adalah Dentalium sp.
4. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda merupakan kelas Mollusca yang sudah
maju, mempunyai endoskeleton, eksoskeleton, atau tanpa keduanya,
tubuhnya simetri bilateral, pada kepalanya terdapat lengan-lengan
yang mempunyai sucker (batil penghisap). Cephalopoda berarti hewan
yang mempunyai kaki di kepala. Tubuhnya terdiri atas kepala, leher,
badan. Kepala Cephalopoda dilengkapi 1 pasang mata dan 8 buah
tentakel atau 10 buah (2 tentakel dan 8 lengan) yang berfungsi untuk
menangkap mangsa. Contoh
anggota kelas ini adalah Nautilus sp., Cumi-cumi (Loligo
indica)
5. Kelas Pelecypoda
Pelecypoda memiliki kaki pipih seperti kapak,
memiliki dua buah cangkang sehingga disebut dengan bivalvia,
dan memiliki lempengan- lempengan insang sehingga disebut
juga lamelli branchiata. Cangkang
Pelecypoda terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan nakreas, lapisan
prismatik, dan periostrakum
Contoh anggota kelas ini adalah kerang air tawar (Anadonta sp.)
Contoh anggota kelas ini adalah kerang air tawar (Anadonta sp.)
G. Peranan Mollusca bagi
kehidupan manusia
Mollusca Yang menguntungkan
1. Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan
sotong merupakan sumber protein hewani
2. Cangkang dari berbagai mollusca
dijadikan bahan industri dan hiasan karen banyak yang berwarna sangat indah.
3. Mutiara yaitu permata yang dihasilkan
sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non migas yang cukup penting
terutama bagi Negara kita.
Mollusca yang merugikan
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang
piaran dan bangunan kapal
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara
berbagai cacing fasciola hepatica
BAB 3 FILUM CRUSTACEA
A.Pengertian
Crustacea
Crustacea
adalah suatu kelompok terbesar dari Filum arthropoda, terdiri dari kurang lebih
52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya disebut sebagai suatu
subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster,
kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Tubuh Crustacea terdiri atas dua
bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan
belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang
disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit
(keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat
sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian abdomen
terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor. Pada udang
betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya. Tubuh
Crustacea bersegmen (beruas). Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut,
yaitu:2 pasang antene,1 pasang mandibula
untuk menggigit mangsanya,1 pasang maksilla dan maksiliped berfungsi untuk
menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki
(satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang,merangkak
atau menempel di dasar perairan
B.Sistem Gerak
Crustacea
menggunakan kaki – kakinya untuk bergerak. Terdiri dari lima pasang kaki yang
masing – masing untuk sepasang kaki paling depan dan paling besar di gunakan
untuk mencapit sesuatu, empat kaki sesudahnya di gunakan untuk berjalan dan
juga memiliki lima pasang kaki di bagian belakang yang fungsinya untuk berenang
(kaki renang).
C.istem Peredaran Darah
Sistem
peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah
beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin,
melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
D.Sistem Pencernaan
Crustacea
memiliki system pecernaan yang sempurna, karena di tubuhnya sudah ada mulut dan
anus.. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya,
sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan
ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di
kedua sisi abdomen.
E.Sistem pernpasan
Pada umumnya
Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil
bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya. O2 masuk dari air ke pembuluh
insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan arah berlawanan. O2ini akan diedarkan ke
seluruh tumbuh tanpa melalui pembuluh darah..
F.Sistem Eksresi Makanan
Crustacea
berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Sisa pencernaan selain dibuang melalui
anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di
dalam kepala.
G.Alat indera dan Saraf
Sistem saraf
Crustacea disebut sebagai sistem saraf tangga tali, dimana ganglion kepala
(otak) terhubung dengan antena (indra peraba), mata (indra penglihatan), dan
statosista (indra keseimbangan).
H.Alat Reproduksi
Hewan ini
bersifat hemaprodit. Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada
beberapa Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki
ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima.
Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
I.Klasifikasi Crustacea berdasarkan ukuran tubuhnya:
1)Entomostraca
Hewan ini di kelompokkan menjadi
4 ordo:
aBranchiopoda
bOstracoda
cCopecoda
dCirripedia
bOstracoda
cCopecoda
dCirripedia
2)Malakostraca
Hewan ini di kelompokan menjadi 3 ordo:
a)Isopoda
b)Stomatopoda
c)Decapoda
b)Stomatopoda
c)Decapoda
J.Peranan Crustacea
Jenis
Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1) Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
2) Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan,misalnya anggota branchiopoda,ostrada dan copepod.
1) Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
2) Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan,misalnya anggota branchiopoda,ostrada dan copepod.
Sedangkan beberapa crustacean
yang merugikan antara lain:
1) Merusak galangan kapal
(perahu) oleh anggota Isopoda.
2) Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3) Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
Sekarang marilah kita pelajari kelas yang ke 2 yang termasuk ke dalam Arthropoda yaitu Arachnida.
2) Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3) Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
Sekarang marilah kita pelajari kelas yang ke 2 yang termasuk ke dalam Arthropoda yaitu Arachnida.
BAB 4 FILUM
ECHINODERMATA
A.Pengertian Echinodermata
Filum Echinodermata
(dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini
ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang
sudah punah. Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang
masih hidup sekarang mencakup
- Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk makanan mereka sendiri
- Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam Asteroidea.
- Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.
- Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
- Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar 1.000 spesies.
- Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies.
Bentuk hewan yang sudah punah dapat
diketahui dari fosil termasuk Blastoidea, Edrioasteriodea, Cystoidea, dan beberapa hewan Kambrium awal
seperti Helicoplacus, Carpoidea, Homalozoa, dan Eocrinoidea seperti Gogia.
Echinodermata adalah filum hewan
terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat.
Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial
pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah
filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi
secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang
cukup besar dengan larva Hemichordata.
Banyak di antara anggotanya yang
berperan besar dalam ekosistem laut, terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu
karang, perairan
dangkal, dan palung laut. Spesies bintang laut Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama di
ekosistem pantai berbatu di pesisir barat Amerika Utara, spesifiknya
mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus edulis)sehingga spesies yang lain dapat
menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominansi secara
berlebihan. Contoh lain adalah Acanthaster planci yang memakan polip karang di perairan Indo-Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif,
ada beberapa teori yang mengatakan bahwa A. planci sebenarnya adalah
predator yang penting untuk ekosistem terumbu karang, sehingga terjadi
rekruitmen karang baru yang menggantikan koloni-koloni tua, juga mengurangi
tekanan kompetisi antara satu spesies karang dengan yang lain. Echinodermata
mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yana hilang.
B.Klasifikasi
- Domain Eukaryota
- Filum Echinodermata
- Subfilum Homalozoa Gill & Caster, 1960
- Kelas Homostelea
- Kelas Homoiostelea
- Kelas Stylophora Gill & Caster, 1960
- Kelas Ctenocystoidea Robison & Sprinkle, 1969
- Subfilum Crinozoa
- Kelas Eocrinoidea Jaekel, 1899
- Kelas Paracrinoidea Regnéll, 1945
- Kelas Cystoidea von Buch, 1846
- Kelas Blastoidea
- Kelas Crinoidea
- Subfilum Asterozoa
- Kelas Ophiuroidea
- Kelas Asteroidea
- Subfium Echinozoa
- Kelas Helicoplacoidea
- Kelas Edriosteroidea
- Kelas Ophiocistioidea
- Kelas Holothuroidea
- Kelas Echinoidea Leske, 1778
BAB 5 FILUM CNIDARIA
A.Pengertian
Cnidaria
Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar 9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan
di perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata Cnidaria
berasal dari bahasa Yunani "cnidos" yang berarti "jarum penyengat". Kemampuan menyengat
cnidaria-lah yang merupakan asal nama mereka. Ciri khas Cnidaria adalah knidosit, yang merupakan sel terspesialisasi
yang mereka pakai terutama untuk menangkap mangsa dan membela diri. Tubuh
mereka terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip
jeli, terletak di antara dua lapisan epitelium yang biasanya setebal satu sel. Mereka memiliki dua bentuk tubuh
dasar: medusa yang berenang dan polip yang sesil, keduanya simetris radial
dengan mulut dikelilingi oleh tentakel berknidosit. Kedua bentuk tersebut
mempunyai satu lubang jalan masuk yang berfungsi sebagai mulut maupun anus yang disebut manus serta rongga tubuh
yang digunakan untuk mencerna makanan dan bernapas. Banyak cnidaria memproduksi
koloni yang meruapakan organisme tunggal
terdiri atas zooid mirip medusa atau mirip polip atau
keduanya. Kegiatan cnidaria dikoordinasikan oleh jaring-jaring saraf tak
terpusat serta reseptor sederhana. Beberapa Cubozoa dan Scyphozoa yang berenang bebas memiliki indera
penyeimbang statokista dan ada yang punya ropalia, suatu
struktur pengindera kompleks yang dapat termasuk mata pembentuk citra dengan
lensa dan retina yang sederhana. Semua cnidaria berkembangbiak secara seksual.
Banyak cnidaria memiliki daur hidup yang rumit dengan tingkat perkembangan
polip aseksual dan medusa seksual, namun beberapa tidak memiliki polip atau
tidak memiliki medusa.
Dalam waktu lama, Cnidaria
dikelompokkan dengan Ctenophora dalam filum Coelenterata, akan tetapi setelah lebih disadari
perbedaan mereka menyebabkan mereka ditempatkan pada filum yang terpisah.
Cnidaria diklasifikasikan menjadi empat kelompok utama: Anthozoa yang sesil terdiri dari anemon
laut, koral, dan pena laut; serta Scyphozoa (ubur-ubur), Cubozoa (ubur-ubur kotak) dan Hydrozoa yang ketiganya perenang, kelompok
beranekaragam yang termasuk cnidaria air tawar dan juga cnidaria laut, dan
memiliki baik anggota yang sesil seperti Hydra(genus) dan perenang berkoloni seperti ubur-ubur
kapal perang portugis.
Banyak cnidaria memangsa organisme yang berukuran dari plankton hingga binatang yang berukuran
beberapa kali lebih besar dari mereka sendiri, tetapi banyak dari mereka
mendapatkan nutrisi dari alga endosimbiotik, dan ada yang bersifat parasit. Banyak cnidaria yang dimangsa oleh
binatang lain termasuk bintang
laut, ikan dan penyu.
Sengat ubur-ubur membunuh beberapa
ratus orang pada abad ke 20 , dan ubur-ubur kotak lah yang terutama sekali
berbahaya. Di pihak lain, beberapa ubur-ubur besar dianggap sebagai makanan
enak di Asia timur dan
selatan. terumbu karang telah lama dianggap penting secara ekonomi sebagai
tempat memancing, pelindung bangunan di pantai dari arus dan pasang air laut,
dan baru-baru ini sebagai pusat wisata.
B.Ciri-ciri
khas
Dua bentuk Cnidaria: (a) bentuk polip dan
(b.) bentuk medusa.
Cnidaria membentuk filum hewan yang lebih komplels daripada spons, hampir sekompleks ctenophora (ubur-ubur sisir), dan kurang
kompleks dibanding bilateria, yang termasuk hampir semua hewan
lain. Akan tetapi, cnidaria dan ctenophora lebih kompleks daripada spons karena
mereka memiliki: sel-sel yang diikat oleh penghubung antar-sel dan membran dasar yang mirip karpet; otot; sistem
saraf, dan beberapa
mempunyai organ pengindera. Cnidaria berbeda dari binatang lain karena memiliki
knidosit yang menembak seperti harpun dan
digunakan terutama untuk menangkap mangsa dan tambatan pada beberapa spesies.
Seperti spons dan ctenophora, cnidaria
mempunyai dua lapisan sel utama yang mengapit lapisan tengah yang mirip jeli
yang disebut mesoglea pada cnidaria; hewan yang lebih kompleks memiliki tiga
lapisan sel utama dan tidak ada lapisan perantara mirip jeli. Oleh karena itu,
cnidaria dan ctenophora disebut sebagai diploblastik secara tradisional, bersama dengan
spons. Akan tetapi, cnidaria dan ctenophora memiliki tipe otot yang, pada hewan yang lebih kompleks,
berasal dari lapisan sel tengah. Sebagai hasilnya beberapa buku teks
baru-baru ini mengklasifikasikan ctenophora sebagai triploblastik, dan diperkirakan bahwa cnidaria
berevolusi dari moyang yang triploblastik.
Deskripsi
Cnidaria adalah binatang diploblastik, dengan kata lain mereka mempunyai
dua lapisan sel utama, sedangkan binatang yang lebih kompleks adalah triploblastik yang mempunyai tiga lapisan utama.
Dua lapisan sel utama cnidaria membentuk epitel yang kebanyakan setebal satu sel, dan
melekat pada membran dasar berserat, yang mereka sekresikan.
mereka juga mensekresikan mesoglea yang mirip jeli yang memisahkan
lapisan-lapisan tersebut. Lapisan yang menghadap ke luar, dikenal sebagai eksoderm ("kulit luar"), biasanya
terdiri dari tipe-tipe sel berikut
- Sel epiteliomuskuler yang tubuhnya membentuk bagian epitelium tapi yang dasarnya meluas membentuk serat-serat otot pada baris-baris sejajar. Serat-serat lapisan sel yang menghadap keluar ini umumnya tegak lurus pada serat-serat dari lapisan sel yang menghadap kedalam. Pada Anthozoa (anemon laut, koral, dan lain-lain) dan Scyphozoa (ubur-ubur), mesogleanya juga terdapat sel-sel otot. Knidosit, sel penyengat mirip harpun yang memberi nama filum Cnidaria ini.Sel pengindera berada di antara atau kadangkala di atas sel-sel otot, dan berkomunikasi melalui sinapsis (celah yang dilalui sinyal kimia) dengan sel saraf motor, yang terutama terletak di antara dasar dari sel-sel otot.
- Sel interstisial, yang tak terspesialisasi, dan dapat menggantikan sel-sel yang hilang atau rusak dengan berubah menjadi tipe yang sesuai. Selain sel epiteliomuskuler, saraf dan interstisial, gastrodermis ("kulit perut") mengandung sel-sel kelenjar yang mensekresikan enzim pencernaan.
- Mesoglea memiliki sejumlah kecil sel-sel yang mirip amoeba, dan sel otot pada beberapa spesies. Akan tetapi jumlah sel dan tipe lapisan tengah lebih sedikit daripada spons.
BAB 6 PENUTUP
1.Kesimpulan
Avertebrata atau Invertebrata adalah sebuah
istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Contoh invertebrata adalah, ubur-ubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing.
Ciri-ciri Hewan Avertebrata
Jenis hewan Avertebrata memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut :
1. Tidak memiliki tulang belakang
2. Biasanya susunan syaraf berada pada bagian ventral atau perut
Jenis hewan Avertebrata memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut :
1. Tidak memiliki tulang belakang
2. Biasanya susunan syaraf berada pada bagian ventral atau perut
3. Biasanya Hewan
Avertebrata memiliki rangka luar
4. Otak hewan avertebrata tidak terlindungi oleh tengkorak
4. Otak hewan avertebrata tidak terlindungi oleh tengkorak
Klasifikasi
Hewan Avertebrata
Hewan tak bertulang belakang di bagi menjadi 9 Klasifikasi yang berbeda, diantaranya ialah :
1 Mollusca
Hewan tak bertulang belakang di bagi menjadi 9 Klasifikasi yang berbeda, diantaranya ialah :
1 Mollusca
Mollusca
dalam bahasa latin (molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.
Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang,meskipun ada juga yang tidak
bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata.
2.Crustacea
2.Crustacea
Crustacea
adalah suatu kelompok terbesar dari Filum arthropoda, terdiri dari kurang lebih
52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya disebut sebagai suatu
subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster,
kepiting, udang, udang karang
3.
Echinodermata
Echinodermata
dalam bahasa yunani (echino = landak dan derma = kulit) adalah kelompok hewan
triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam
(endoskeleton) berduri yang menembus kulit.
4.Cnidaria
Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar 9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan
di perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata Cnidaria
berasal dari bahasa Yunani "cnidos" yang berarti "jarum penyengat". Kemampuan menyengat
cnidaria-lah yang merupakan asal nama mereka
2.Saran
Demi kesempurnaan makalah ini maka kritik dan dan
saran dan saran yang dapat membangun saya harapkan dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Hala,Yusminah. 2007. Daras Biologi Umum II. Alauddin Press.
Makassar.
http;//id.m.wikipedia.org/wiki/Krustasea
Sridianti,
2007. Phylum Mollusca. Gramedia.
Jakarta.
Suwignyo, Sugiarto. 2005. Avetebrata Air Jilid I1.
Penebar Swadaya. Jakarta.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.