Wednesday, February 11, 2015

MAKALAH MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA : Tugas Wsbm Semester 1



MAKALAH
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA


 







                                                                    DI SUSUN OLEH :
             NAMA  :







PRODI                        :
            JURUSAN                  :






KATA PENGANTAR
            Pujisyukur  kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkatrahmat,hidayah dan kesempatan yang diberikan kepada kami untukmenyelesaikan makalah ini. Dan taklupa pula kami panjatkan  shalawat dan salam kepada junjungan nabi besar kita nabiullah SAW karena beliaulah yang membawa kita dari alam yang gelap gulita menujualam yang terang benderang. Makalah ini kami susun untuk menjelaskan manusia sebagai makhluk berbudaya. Di makalah ini, kami menyampaikan beberapa hal penting dan sangat perlu untuk diketahui , karena isi makalah ini merupakan penjelasan mengenai manusia sebagai makhluk berbudaya. Demikian, semoga makalah yang  kami buat ini dapat beguna dengan baik sebagaimanamestinya.
Makassar,18 September 2014



Kelompok 4













  DAFTAR ISI

HalamanJudul
Kata Pengantar
BAB I  Pendahuluan
A.                Latarbelakang
B.                 Rumusanmasalah
C.                 Tujuanpenulisan
D.                Manfaatpenulisan
BAB II Pembahasan
1.                  Hakikatmanusiadanbudaya
2.                  Budayasebagai system gagasan
3.                  Isi (substansi) utamabudaya
BAB III Penutup
A.              Kesimpulan
B.              DaftarPustaka








BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
            Saat ini, manusia kurang memahami perannya dalam masyarakat, karena mereka sibuk untuk mengejar kebahagiaan dunia.
            Melalui pembelajaran ini, maka akan dibahas mengenai manusia sebagai makhluk berbudaya, agar melalui pembelajan berikut kita dapat lebih memahami peran serta manusia sebagai makhluk berbudaya.
B. Rumusan Masalah
1.                Apa yang dimaksud dengan nilai?
2.                Jelaskan perbedaan nilai berdasarkan cirinya!
3.                Jelaskan macam – macam nilai!
4.                Jelaskan Pancasila sebagai Sumber Nilai!
C. Tujuan Penulisan
            Tujuan makalah ini kami buat adalah untuk mengetahui kelebihan dan manfaat manusia sebagai makhluk berbudaya.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari makalah yang kami buata dalah sebagai berikut:
1.Manfaat Teoritis
            Sebagai bahan refensi untuk mengetahui manusia sebagai makhluk berbudaya.
2.Manfaat Praktis
Ø  Menambah wawasan dan pengetahuan kami
Ø  Kami termotifasi untuk lebih memperdalam materi WSBM khusus manusia sebagai makhluk berbudaya.



                                                                  BAB II
          PEMBAHASAN

Hakekat Manusia Dan Budaya
A. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu”(Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup Terbentuknyapribadiseseorangdipengaruhiolehlingkunganbahkansecaraekstrimdapatdikatakan, setiap orang berasaldarisatulingkungan, baiklingkunganvertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupunkesejarahan. Tatkalaseorangbayilahir, iamerasakanperbedaansuhudankehilanganenergi, danolehkarenaituiamenangis, menuntut agar perbedaanituberkurangdankehilanganitutergantikan. Dari sanatimbulanggapandasarbahwasetiapmanusiadianugerahikepekaanuntukmembedakandankeinginanuntukhidup. Untukdapathidup, iamembutuhkansesuatu. Alatuntukmemenuhikebutuhanitubersumberdarilingkungan.Olehkarenaitulingkunganmempunyaipengaruhbesarterhadapmanusiaitusendiri.






B. Pengertian Budaya
Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayahyaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Definisi budaya dalam pandangan ahli antropologi sangat berbeda dengan pandangan ahli berbagai ilmu sosial lain. Ahli-ahli antropologi merumuskan definisi budaya sebagai berikut:
E.B. Taylor: 1871 berpendapat bahwa budaya adalah: Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan Linton: 1940, mengartikan budaya dengan:Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
Adapun Kluckhohn dan Kelly: 1945 berpendapat bahwa budaya adalah: Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia
Lain halnya dengan Koentjaraningrat: 1979 yang mengatikan budaya dengan: Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Berdasarkan definisi para ahli tersebut dapat dinyatakan bahwa unsur belajar merupakan hal terpenting dalam tindakan manusia yang berkebudayaan. Hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar.
Dari kerangka tersebut diatas tampak jelas benang merah yang menghubungkan antara pendidikan dan kebudayaan. Dimana budaya lahir melalui proses belajar yang merupakan kegiatan inti dalam dunia pendidikan.
Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu :
1.      wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup;
2.      aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret;
3.      Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya
Berarti manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dari makhluk – makhluk lain yang diciptakan di muka bumi ini yaitu manusia memiliki akal yang dapatdipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggungjawab dan etika moral harus dimiliki,  menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggungjawab agar bermakna bagi kemanusiaan.
Kaitan Antara Manusiadengan Kebudayaan

         Budaya sebagai sistem gagasanmenjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohndan Kelly bahwa “Budaya berupa rancangan hidup” maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses belajar dan menjadi sikap perilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai nilai budaya.
Berdasarkan penjelasan di atas, kaitan antara manusia dan kebudayaan manusia adalah kebudayaan adalah hasil dari ide, gagasan dan pemikiran baik nyata atau pun abstrak dan juga sebagai rancangan hidup masa depan. Jadi dapat diartikan pula bahwa semakin tinggi tingkat kebudayaan manusia, semakin tinggi pula tingkat pemikiran manusia tersebut. Dan kebudayaan itu digunakan untuk melangsungkan kehidupan bermasyarakat antar manusia karena sifat manusia yaitu makhluk social yaitu manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan harus hidup dengan manusia lainnya.

Budaya sebagai Sistem gagasan
Budaya sebagai sistem gagasan yang sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau di foto, karena berada di dalam alam pikiran atau perkataan seseorang. Terkecuali bila gagasan itu dituliskan dalam karangan buku.
Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku. Jadi, nilai budaya adalah “gagasan” yang menjadi sumber sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial budaya. Nilai budaya dapat kita lihat, kita rasakan dalam sistem kemasyarakatan atau sistem kekerabatan yang diwujudkan dalam bentuk adat istiadat. Hal ini akan lebih nyata kita lihat dalam hubungan antara manusia sebagai individu lainnya maupun dengan kelompok dan lingkungannya.
Perwujudan kebudayaan
JJ. Hogman dalam bukunya “The World of Man” membagi budaya dalam tiga wujud yaitu: ideas, activities, dan artifacts. Sedangkan Koencaraningrat, dalam buku “Pengantar Antropologi” menggolongkan wujud budaya menjadi:
a.       Sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
b.      Sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
c.       Sebagai benda-benda hasil karya manusia
Berdasarkan penggolongan wujud budaya di atas kita dapat mengelompokkan budaya menjadi dua, yaitu: Budaya yang bersifat abstrak dan budaya yang bersifat konkret.



Budaya yang Bersifat Abstrak
Budaya yang bersifat abstrak ini letaknya ada di dalam alam pikiran manusia, misalnya terwujud dalam ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan cita-cita. Jadi budaya yang bersifat abstrak adalah wujud ideal dari kebudayaan. Ideal artinya sesuatu yang menjadi cita-cita atau harapan bagi manusia sesuai dengan ukuran yang telah menjadi kesepakatan.
           Budaya yang Bersifat konkret
Wujud budaya yang bersifat konkret berpola dari tindakan atau peraturan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan atau diphoto. Koencaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri atas: perilaku, bahasadan materi.
a. Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku masyarakatnya.
b. Bahasa
Bahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan telinga. Ralp Linton mengatakan salah satu sebab paling penting dalam memperlambangkan budaya sampai mencapai ke tingkat seperti sekarang ini adalah pemakaian bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat berpikir dan berkomunikasi. Tanpa kemampuan berpikir dan berkomunikasi budaya tidak akan ada.
c. Materi
Budaya materi adalah hasil dari aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya pakaian, perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat transportasi.

Unsur-unsur materi dalam budaya dapat diklasifikasikan dari yang kecil hingga ke yang besar adalah sebagai berikut:
1. Items, adalah unsur yang paling kecil dalam budaya.
2. Trait, merupakan gabungan dari beberapa unsur terkecil
3. Kompleks budaya, gabungan dari beberapa items dan trait
4. Aktivitas budaya, merupakan gabungan dari beberapa kompleks budaya.
Gabungan dari beberapa aktivitas budaya menghasilkan unsur-unsur budaya menyeluruh (culture universal). Terjadinya unsur-unsur budaya tersebut dapat melalui discovery (penemuan atau usaha yang disengaja untuk menemukan hal-hal baru).
ISI (SUBSTANSI) UTAMA BUDAYA
Substansi utama budaya adalah sistem pengetahuan, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan. Tiga unsur yang terpenting adalah sistem pengetahuan, nilai, dan pandangan hidup.
1. Sistem Pengetahuan
Para ahli menyadari bahwa masing-masing suku bangsa di dunia memiliki sistem pengetahuan tentang:
Ø  Alam sekitar
Ø  Alam flora dan fauna
Ø  Zat-zat
Ø  Manusia
Ø  Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia
Ø  Ruang dan waktu.
Unsur-usur dalam pengetahuan inilah yang sebenarnya menjadi materi pokok dalam dunia pendidikan di seluruh dunia.

2. Nilai
Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Keputusan nilai dapat menentukan sesuatu berguna atau tidak berguna, benar atau salah, baik atau buruk, religius atau sekuler, sehubungan dengan cipta, rasa dan karsa manusia.
Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila berguna dan berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetis), baik (nilai moral atau etis), religius (nilai agama). Prof. Dr. Notonagoro membagi nilai menjadi tiga bagian yaitu:
- Nilai material, yaitu segala sesuatu (materi) yang berguna bagi manusia.
- Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas
- Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang bisa berguna bagi rohani manusia.
3. Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah suatu nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat dan dipilih secara selektif oleh individu, kelompok atau suatu bangsa. Pandangan hidup suatu bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya, dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.







BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa manusia dan budaya tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan. Budaya merupakan perwujudan dari ide dan gagasan manusia. Sedangkan kebudayaan adalah kristalisasi dari berbagai pemikiran manusia. Sehingga tingkat kebudayaan suatu bangsa akan berbanding lurus dengan tingkat pemikiran dan peradaban bangsa tersebut. Karena manusia merupakan pemimpin dimuka bumi ini, manusia harus menguasai segala sesuatu untuk memimpin bumi ini kearah yang lebih baik. Di sinilah peran kebudayaan sebagai hasil atau perwujudan  dari berbagai gagasan manusia di bumi ini dalam tugasnya sebagai seorang pemimpin.

B. DaftarPustaka














1 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

lihat juga