LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
POPULASI, KOMUNITAS DAN EKOSISTEM
NAMA :
NIM :
HARI/TANGGAL :
KELOMPOK/GOL. :
ASISTEN :
LABORATORIUM BIOLOGI DASAR
UNIT PELAKSANA TEKNIS MATA KULIAH UMUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis.
Tumbuhan tingkat tinggi umumnya tergolong pada organisme autrotof, yaitu makhluk yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari fotosintesis. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa (Kimball, 2002).
Dalam kehadiran cahaya, fotosintesis dapat terjadi pada sembarang bagian hijau tumbuhan, akan tetapi pada tumbuhan darat yang khusus hanya daun dengan bagian permukaan yang luas dan kloroplas yang banyak yang merupakan pusat utama proses dari fotosintesis. Karbondioksida yang digunakan pada fotosintesis diperoleh dari atmosfer yang biasanya mengandung gas ini sekitar 0,03 persen volume (Kimball, 2002).
I.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah :
a. Membuktikan proses fotosintesis akan menghasilkan glukosa.
b. Membuktikan proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen.
I.3 Waktu dan Tempat Percobaan
Praktikum atau percobaan ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 22Oktober 2014 pada pukul 07.30-10.30 WITA, bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika san Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan zat-karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta asimilasikan di dalam tubuh tanaman.Peristiwa ini hanya berlangsung cukup cahaya, dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut juga fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa fotosintesis atau asimilasi zat-karbon itu suatu proses di mana zat-zat organik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari. Pengubahan energi sinar menjadi energi kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi kimia menjadi energi kerja pada peristiwa pernafasan dalam tubuh tumbuhan merupakan rangkaian proses kehidupan di dunia ini (Dwijoseputro, 1994).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari(Kimball, 2002).
Fotosintesisadalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang(Kimball, 2002).
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof.Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen.Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah.Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen) (Kimball, 2002).
Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh (Kimball, 2002).
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun kehidupan tanaman.Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas (Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis.Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun.Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya.Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun.Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi (Kimball, 2002).
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron. Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O2. Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor elektron NADP+ (nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH. Beberapa proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap (siklus Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula berantai karobon tiga.energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut (Kimball, 2002).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar.Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida.Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain.Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari(Dwidjoseputro,1986).
Pada tahun 1860,Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Pada tahun 1860,Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-hentinya.Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat.Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi tempat begantung seluruh kehidupan adalah fotosintesis.Fotosintesis merupakan salah satu reaksi yang tergolong ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan makanan (glukosa) yang berbahan baku karbondioksida dan air (Malcome, 1990).
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas.Kloroplas merupakan organel plastid yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil).Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons).Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membrane tilakoid.Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan.Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof (Dwidjoseputro, 1986).
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas.Pada umumnya kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil, yaitu(Dwidjoseputro, 1986):
klorofil-a : C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua
klorofil-b : C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda
Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai inti.Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana intinya bukan Mg melainkan Fe.Pada klorofil; terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air)(Dwidjoseputro, 1994).
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil (Kimball, 2002):
1. Faktor pembawaan.
Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu di dalam kromosom.
2. Cahaya.
Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil.Larutan yang diharapkan kepada sinar kuat tampak berkurang hijaunya.Hal ini juag dapat kita lihat pada daun-daun yang terus terkena kena sinar langsung warna mereka menjadi hijau kekuning-kuningan.
3. Oksigen
4. Karbohidrat.
Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu menghasilkan klorofil, meskipun faktor-faktor lain cukup.
5. Nitrogen Magnesium.
Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan suatuconditionsinc qua non(kehausan)Kekurangan akan salah satu dari zat-zat tersebut mengakibatkan klorosis kepada tumbuhan.
6.Air
Air merupakan faktor keharusan pula, kekurangan air mengakibatkan desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada rumput dan pohon-pohonan di musim kering.
7. Unsur-unsur Mn, Cu, Zn, meskipun hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali, membantu pembentukan klorofil. Dengan tiada unsur-unsur itu, tanaman akan mengalami klorosis juga.
8. Temperatur antara 3o-48oC merupakan suatu kondisi yang baik untukpembentukan klorofil pada kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling baik ialah antara 26o-30oC.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis (Kimball, 2002):
1. Intensitas cahaya.
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotointat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akanberkurang.
Pada umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil yang berwarna hijau.Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan bacteria, berwarna coklat, merah dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain di samping klorofil, yaitu pigmen pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna kuning, merah atau ungu dan fikobilin yang berwarna biru atau merah (Wirahadikusumah, 1985).
Pada percobaaan Sachs, A daun yang sebagian tertutup x, terkena sinar sepanjang hari.B daun tersebut setelah dipetik, direbus, direndam dalam alcohol untuk melarutkan klorofilnya dan setelah itu dicelup dalam larutan yodium.Bagian yang tertutup tampak putih (berarti tanpa amilum), sedang daerah sekitarnya berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum (Wirahadikusumah, 1985).
Jan Ingenhousz merupakanorang yang pertama kali melakukan penelitian tentang fotosintesis adalah Jan Ingenhousz (1730-1799). Ingenhousz memasukkan tumbuhan air Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn corong terbalik dan diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh.Bejana itu diletakkan di terik matahari.Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air tersebut.Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen.Ingenhousz menyimpulkan fotosintesis menghasilkan oksigen (Kimball, 2002).
Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman.Untuk efisiensi fotosintesis harus daun tipis dan memiliki luas permukaan besar.Ini membantu dalam penyerapan cahaya dan difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui stomata dan epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil palisade menyediakan jaringan fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk tidak teratur di dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis.Turgor sel penjaga berubah menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer.Kutikula pada berlapis tunggal transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan dan infeksi (Kimball, 2002).
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah kertas timah (aluminium foil), gelas piala, kaki tiga dan pembakaran Bunsen, gegep(penjepit tabung),kawat kasa, dan stopwatch,tabung reaksi, gelas piala, dan corong.
III.2 Bahan yang Digunakan
Dalam percobaan ini, bahan-bahan yang digunakan yaitu daun mangga ( Mangifera indica L. ) , air mendidih, alkohol 95%,JKJ(Jodium Kalium Iodida) dan Tanaman Hydrilla verticillata Hoele.
III.3 Cara Kerja
III.3.1 Percobaan Sachs
1. Menyediakan satu daun mangga dan menutupi sebagian permukaan daun tersebut dengan menggunakan kertas timah (aluminium foil). Pastikan permukaan daun tersebut tidak terkena cahaya matahari dalam 7 hari.
2. Memetik daun mangga yang ditutupi aluminium foil dipagi hari sebelum dilakukan percobaan.
3. Membuka Kertas timah(aluminium foil) yang terdapat di permukaan daun,lalu mengamati perbedaan yang terjadi pada daun yang ditutupi kertas timah dengan yang tidak ditutupi kertas timah.
4. Memasukkan/mencelupkan daun mangga kedalam air yang telah dipanaskan selama ± 10 menit hingga warnanya berubah menjadi warna kuning. Lalu amati apa yang terjadi pada daun mangga tersebut.
5. Mencelupkan daun mangga kedalam alkohol mendidih ± 5 menit, hal ini berfungsi untuk melarutkan klorofil pada daun. Lalu mengamati perubahan daun mangga tersebut.
6. Mencelupkan lagi daun mangga tersebut kedalam larutan JKJ beberap saat lalu bilas dengan air mengalir agar larutan JKJ hilang. Jika terdapat bintik hitam/biru tua, itu membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan glukosa dalam bentuk butiran amilum.
III.3.2 Percobaan Ingenhouz
1. Mengisi gelas piala dengan air kemudian masukkan tanaman Hydrilla verticillata Hoelekedalamnya.
2. Memasukkan corong terbalik kedalam gelas piala sedemikian rupa sehingga hydrilla verticilata semuanya berada dibawah corong.
3. Menutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik dengan sejumlah air didalamnya.
4. Menempatkan percobaan ini dibawah sinar matahari atau cahaya matahari.
5. Mengamati apakah ada gelembung-gelembung udara yang yang terkumpul didasar tabung reaksi.Jika ada berarti terbentuk oksigen (O2).
Laporan Lengkap Biologi dasar semester 1 : POPULASI KOMUNITAS DAN EKOSISTEM
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. 1 HASIL
IV.1.1 Percobaan Sachs
*Anda harus membuat Gambar sendiriKeterangan Gambar :
1. Bagian daun mangga yang tidak tertutup kertas aluminium foil.
2. Bagian daun mangga yang tertutup kertas aluminium foil.
3. Gelas piala
4. Air mendidih/air panas
5. Kawat kasa
6. Kaki tiga
7. Daun mangga yang telah dicelupkan kedalam air panas
8. Gegep
9. Alkohol
10. Pemanas spritus/bunsen
11. Daun mangga yang telah dicelupkan kedalam alkohol.
12. Larutan JKJ
13. Butiran amilum.
V.1.2 Percobaan Ingenhouz
*Anda harus membuat Gambar sendiri |
Keterangan:
1. Tabung reaksi
2. Gelas Piala
3. Air
4. Corong terbalik
5. Tanamanhydrilla verticillata Hoele.
Tabel Pengamatan
No | Waktu (menit) | Terang(n gelembung) | Keterangan |
1. | 0-5 | 4 | + |
2. | 5-10 | 10 | ++ |
3. | 10-15 | 14 | +++ |
4. | 15-20 | 60 | ++++ |
Keterangan :
+ : sedikit
++ : sedang
+++ : banyak
++++ : sangat banyak
No | Waktu (menit) | Gelap(n gelembung) | Keterangan |
1. | 0-5 | 2 | + |
2. | 5-10 | 1 | + |
3. | 10-15 | - | - |
4. | 15-20 | - | - |
Keterangan :
+ : sedikit
++ : sedang +++ : banyak
++++ :sangatbanyak
IV.2 PEMBAHASAN
Pada percobaan Sachs, daun yang dimasukkan dalam air mendidih bertujuan untuk mematikan sel,dimana daun dalam kondisi layu. Daun yang dimasukan dalam alkohol mendidih mempunyai fungsi untuk melarutkan klorofil pada daun dan daun terlihat kaku setelah dicelupkan dalam alkohol. Fungsi JKJ sebagai indikator amilum apakah daun mengalami fotosintesis atau tidak.Perbedaan daun yang ditutupi kertas aluminium foil dengan daun yang tidak ditutupi kertas yaitu pada daun yang tidak ditutupi kertas aluminium foil akan tampak bitu kehitaman yang menandai bahwa pada daun tidak terjadi fotosintesis. Hal ini disebabkan karena kertas aluminium foil mempunyai sifat memantul cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dapat berlangsung, berbeda dengan daun yang tidak mendapatkan perlakuan, akan tampak bercak-bercak ungu kehitam-hitaman yang adanya amilum.Dengan kata lain, secara umum fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup mengenai permukaan daun yang ditandai dengan adanya amilum pada daun.
Percobaan Ingenhouz tanaman Hydrilla verticillataHoele dengan panjang yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam corong dengan posisi terbalikyang ditutup dengan tabung reaksi dan kemudian ke dalamgelas piala yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan dengan memberikan cahaya pada Hydrilla verticillata tersebut akan menghasilkan gelembung udara yang banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan dengan ditempatkan pada tempat yang tidak terdapat cahaya dengan lama pengamatan yang sama, maka Hydrilla verticillata yang direndam akan mengeluarkan gelembung udara dalam jumlah yang relatif sangat sedikit.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah:
1. Setelah dilakukan beberapa tahap percobaan tampak bahwa daun yang ditutupi kertas aluminium foil berwarna agak transparan, yang membuktikan bahwa bagian daun tersebut mengandung amilum.
2. Dengan munculnya gelembung-gelembung udara yang terkumpul di dasar tabung reaksi membuktikan bahwa fotosintesis melepaskan O2/oksigen.
V.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan, daun yang akan digunakan ditutup dengan sebaik – baiknya, agar hasil yang diperoleh tidak berlawanan dengan hasil yang diharap.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
Dwidjoseputro. 1986. DuniaTumbuhan. Jakarta: Gramedia.
Kimball,dkk.2002. Biologi Jilid 1edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Malcome, 1990. Sains Biologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Wirahadikusumah. 1985. Fotosintesis. Jakarta: Gramedia.
Laporan Lengkap Biologi dasar semester 1 : POPULASI KOMUNITAS DAN EKOSISTEM
Knapa tidak di munculkan contoh gambar percobaan ingenhouz & sach
ReplyDelete