TUGAS ELEMEN
MESIN II
PENJELASAN TENTANG PASAK
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK GOWA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PASAK
A. Pengertian
Pasak merupakan
sepotong baja lunak (mild steel), berfungsi sebagai pengunci yang disisipkan
diantara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli atau roda gigi agar
keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen putar/torsi.
Pemasangan pasak
antara poros dan hub dilakukan dengan membenamkan pasak pada alur yang terdapat
antara poros dan hub sebagai tempat dudukan pasak dengan posisi memanjang
sejajar sumbu poros.
B. Prinsip
kerja
Prinsip kerja
dari pasak adalah pengunci yang
disisipkan di antara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli atau roda gigi agar
keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen putar/torsi.
Pemasangan pasak antara poros dan hub dilakukan dengan membenamkan pasak pada
alur yang terdapat antara poros dan hub sebagai tempat dudukan pasak dengan
posisi memanjang sejajar sumbu poros.
C. Macam
Pasak
Beberapa tipe yang digunakan pada
sambungan elemen mesin, adalah:
1.
Pasak Benam (PB)
Pasak jenis ini dipasang terbenam setengah pada
bagian poros dan setengah pada bagian hub.
Terdiri atas beberapa jenis:
a.
PB
Persegi Panjang (penampang memanjang tirus perbandingan 1 : 1000)
Dengan:
-
Lebar pasak: w =
-
Tebal pasak: t = .w
dimana: d = diameter poros atau lubang lubang
Hub.
b.
PB Sama sisi/persegi
Disini
lebar pasak sama dengan tebalnya. (w = t = )
c.
PB
Sejajar (sama dengan PB Persegi Panjang tetapi penampang memanjang tidak tirus)
Bentuk seperti ini dimaksudkan agar hub atau
sebaliknya poros dapat digeser satu sama lain di sepanjang sumbu poros.
d.
PB
Kepala
Memiliki bentuk yang sama dengan PB Persegi Panjang
tetapi dilengkapi kepala pada salah satu bagian ujungnya. Berfungsi untuk
memudahkan proses bongkar pasang.
e.
PB
Ikat
Pasak diikat pada poros, bebas pada hub atau
sebaliknya agar bagian yang bebas bisa digerakkan aksial (searah poros).
Merupakan pasak tipe khusus untuk memindahkan
torsi/momen putar sekaligus diizinkan adanya pergerakan aksial disepanjang
sumbu poros.
f.
PB
Segmen
Merupakan jenis pasak yang dapat disetel dengan
mudah, karena pasak dibenam pada alur yang berbentuk setengah lingkaran pada
poros.
Jenis ini digunakan secara luas pada mesin-mesin
kendaraan dan perkakas.
Kelebihan dari jenis pasak ini adalah:
·
Dapat
menyesuaikan sendiri dengan kemiringan (ketirusan) bentuk celah yang terdapat
pada hub.
·
Sesuai
untuk poros dengan konstruksi tirus pada bagian ujungnya, karena mencegah kemungkinan
lepasnya pasak.
Kekurangannya:
·
Alur
yang terlalu dalam pada poros akan melemahkan poros
·
Tidak
dapat difungsikan sebagai PB Ikat.
2.
Pasak Pelana
Terdiri
dari dua tipe, yakni:
·
Pasak
Pelana Datar
Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alur hub
dan datar pada lengkung poros, jadi mudah slip pada poros jika mengalami
kelebihan beban torsi. Sehingga hanya mampu digunakan untuk poros-poros beban
ringan sebagai penyortir beban.
·
Pasak
Pelana Lengkung
Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alurnya
dihub dan bagian sudut bawahnya dipasang pas pada bagian lengkung poros.
Tebalnya:
t = =
3.
Pasak Bulat
Merupakan pasak berpenampang bulat yang dipasang
ngepas dalam lubang antara poros dan hub. Kelebihannya adalah pembuatan alur
dapat dilakukan dengan mudah setelah hub terpasang pada poros dengan cara
dibor.
Umumnya digunakan untuk poros yang meneruskan tenaga
putar kecil.
Ada dua posisi pemasangannya atau kedudukannya pada
poros dan hub, yakni:
a.
Dipasang
membujur (sejajar sumbu poros)
b.
Dipasang
melintang (tegak lurus sumbu poros)
4.
Pasak Bintang (Spline)
Pasak jenis ini memiliki kekuatan yang lebih besar
dibanding dengan tipe-tipe lainnya. Karena konstruksi pasaknya dibuat lansung
pada bahan poros dan hub yang saling terkait.
Umumnya digunakan untuk poros-poros yang harus
mentrasmisikan tenaga putar besar, seperti pada mesin-mesin tenaga dan sistim
transmisi kendaraan.
Bahan pasak dan poros yang digunakan biasanya sama.
Pasaknya yang berjumlah banyak yakni: 4, 6, 8, 10 sampai 16 buah. Karena hampir
menyerupai sehingga sering disebut sebagai pasak bintang (Spline). Spline pada
poros biasanya relatif lebih panjang, terutama bagi hub yang dapat
digeser-geser secara aksial.
Dengan: D =
1,25.d
dan b1 = 0,25.D
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.