Pengertian dan penjelasan ekosistem danau dalam ekologi perairan
EKOSISTEM DANAU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagian bumi
yang ditempati oleh makhluk hidup dikenal sebagai biosfer, yang mencakup
kawasan darat, udara dan air dari planet bumi. Kawasan biosfer terletak mulai
dari 8 km diatas permukaan bumi hingga 8 km dibawah permukaan laut. Organisme
hidup menyebar secara tidak merata dalam biosfer dan hanya ada beberapa jenis
spesies organisme yang dapat hidup pada permukaan es abadi dikutup utara dan
kutup selatan.
Bioma
merupakan lingkup biosfer yang besar, komplek dan sulit dipelajari, sehingga
para ahli ekologi lebih suka bekerja dengan unit lebih kecil dari biosfer, yang
disebut dengan ekosistem. Sebuah ekosistem terdiri atas gambaran fisik kawasan
tertentu (faktor abiotik) dan organisme hidup (faktor biotik) yang terdapat
dalam kawasan tersebut. Faktor abiotik dalam ekosistem danau antara lain adalah
tanah, air, suhu, kelembapan, angin, dan sinar matahari. Sedangkan faktor
biotik dalam ekosistem danau adalah semua organisme hidup yang ada dalam ekositem
danau tersebut, seperti tumbuhan dan hewan.
Pada
dasarnya bioma didunia ini terbagai menjadi 2 yaitu bioma darat dan bioma
perairan. Bioma perairan sendiri secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu
perairan tenang dan mengalir. Danau merupakan jenis ekosistem perairan yang
memiliki air yang tenang atau tidak mengalir. Danau adalah salah satu
bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi
dibandingkan dengan habitat laut dan daratan. Keberadaan ekosistem danau juga
memberikan fungsi yang menguntungkan bagi kehidupan manusia diberbagai aspek
kehidupan (rumahtangga, industri, dan pertanian).
B. Tujuan
1. Tujuan Khusus
Tujuan
khusus dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh dosen pengampu mata kuliah biologi umum.
2. Tujuan Umum
Tujuan umum
dalam penulisan makalah ini adalah untuk memberitahu kepada pembaca tentang
ekosistem danau, komponen ekosistem danau, jenis-jenis ekosistem danau,
ciri-ciri ekosistem danau, pembagian daerah dalam ekosistem danau, mafaat dari
ekosistem danau, dan cara melestarikan ekosistem danau.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekosistem Danau
Ekosistem
adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi disuatu tempat yang
mengadakan interaksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
lingkungan abiotik dan hubungannya adalah timbal balik.
Danau adalah
ceruk atau cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Jadi ekosistem danau
adalah hubungan beberapa populasi yang hidup disuatu ceruk atau cekungan pada
permukaan bumi yang berisi air yang mengadakan interaksi baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan lingkungan abiotik dan hubungannya adalah timbal
balik
B. Komponen Biotik dan Abiotik Ekosistem Danau
Komponen ekosistem
danau tersusun atas komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik)
yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Komponen Biotik
Komponen
biotik dalam ekosistem danau meliputi semua jenis makhluk hidup seperti
manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme.
a. Komponen Biotik Danau Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsinya, organisme air tawar dibedakan menjadi 3 macam:
1) Produsen: terdiri dari golongan ganggang,
ganggang hijau dan ganggang biru golongan spermatophyta, misal: eceng gondok,
teratai, kangkung, genger,kiambang.
2) Konsumen: meliputi hewan-hewan, serangga, udang,
siput, cacing, dan hewan-hewan lainnya.
3) Dekomposer/pengurai: sebagian besar terdiri atas
bakteri dan mikroba lain.
b. Komponen Biotik Danau Berdasarkan Kebiasaan
Hidupnya Didalam Air
Berdasarkan kebiasaan kehidupan dalam air, organisme air tawar dibedakan
atas 5 macam:
1) Plankton: terdiri atas fitoplankton (plankton
tumbuhan) dan zooplankton (plankton hewan), merupakan organisme yang gerakannya
pasif selalu dipengaruhi oleh arus air.
2) Nekton: organisme yang bergerak aktif berenang.
Contoh: ikan, serangga air.
3) Neston: organisme yang beristirahat dan
mengapung di permukaan air.
4) Bentos: organisme yang hidup di dasar perairan.
5) Perifiton: organisme yang melekat pada suatu
substrat (batang, akar, batu-batuan) di perairan.
c. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
Berdasarkan cara memperoleh makanan atau energi, dibagi menjadi 2 kelompok:
1) Organisme autotrof: organisme yang dapat
mensintesis makanannya sendiri. Tumbuhan hijau tergolong organisme autotrof,
peranannya sebagai produsen dalam ekosistem air tawar.
2) Fagotrof dan Saprotrof: merupakan konsumen dalam
ekosistem air tawar. Fogotrof adalah pemakan organisme lain, sedang Saprotrof
adalah pemakan sampah atau sisa organisme lain.
2. Komponen Abiotik
Komponen-komponen
abiotik utama dalam ekosistem adalah sebagai berikut :
a. Suhu
Kelembapan dan suhu juga sangat memengaruhi keberadaan
suatu organisme dalam suatu ekosistem. Kelembapan dan suhu berpengaruh terhadap
hilangnya air yang terjadi melalui penguapan. Setiap organisme memiliki
toleransi yang berbeda-beda terhadap suhu dan kelembapan. Suhu terendah yang
masih memungkinkan organisme hidup disebut sebagai suhu minimum. Suhu yang
paling sesuai dan mendukung kehidupan untuk organisme disebut sebagai suhu
optimum, sedangkan suhu tertinggi yang masih dapat ditoleransi atau
memungkinkan organisme hidup disebut sebagai suhu maksimum.
Suhu
lingkungan merupakan faktor penting dalam persebaran organisme karena
pengaruhnya pada proses biologis dan ketidakmampuan sebagian besar organisme
untuk mengatur suhu tubuhnya secara tepat. Sel bisa pecah jika air yang
terdapat didalamnya membeku pada suhu dibawah 0oC, dan protein pada
sebagian besar organism akan mengalami denutrasi pada suhu diatas 45oC.
Selain itu, sejumlah organisme dapat mempertahankan suatu metabolisme yang
cukup aktif pada suhu yang sangat rendah atau pada suhu yang sangat tinggi.
b. Air
Organism
air tawar hidup berendam di dalam suatu lingkungan akuatik, tetapi organisme
tersebut menghadapi permasalahan keseimbangan air jika tekanan osmosis air
intraselulanya tidak sesuai dengan tekanan osmosis disekitarnya.
c. Cahaya Matahari
Matahari
memberikan energi yang menggerakkan hampir seluruh ekosistem, meskipun hanya
tumbuhan dan organisme fotosintetik. Dalam ekosistem akuatik, intensitas dan
kualitas cahaya membatasi persebaran organisme fotosintetik. Setiap meter
kedalaman air secara selektif menyerap sekitar 45% cahaya merah dan sekitar 2%
cahaya biru yang melaluinya. Sebagai hasilnya, sebagian besar fotositesis dalam
lingkungan akuatik terjadi relative didekat permukaan air. Akan tetapi,
organisme fotosintetik itu sendiri menyerap banyak cahaya yang menembus air,
yang selanjutnya akan mengurangi intensitas dan kualitas cahaya pada air di
bawahnya.
d. Angin
Angin
memperkuat suhu lingkungan pada organisme dengan cara meningkatkan hilangnya
panas melalui penguapan (evaporasi) dan konveksi (factor wind-chill atau
pendinginan oleh angin).
e. Batu dan Tanah
Struktur
fisik, pH, dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran
tumbuhan dan hewan yang memakannya, sehingga menjadi salah satu penyebab
timbulnya pola mengelompok pada area tertentu yang acak (patchiness) pada
ekosistem terrestrial yang sering kita lihat. Pada ekosistem akuatik, komposisi
substrat dapat mempengaruhi factor kimiawi dalam air, yang selanjutnya akan
mempengaruhi tumbuhan dan hewan penghuni ekosistem akuatik.
f. Tingkat keasaman atau Ph tanah
Tumbuhan hanya bisa hidup normal dalam suasana tanah yang tidak begitu asam
dan basa atau dalam keadaan netral atau Ph 7. Apabila tanah terlalu asam (Ph
kurang 7) atau terlalu basa (Ph lebih 7) pertumbuhannya akan terganggu.
C. Ciri-Ciri Ekosistem Danau
Ciri-ciri
ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak
adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum
hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya
telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.
1. Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya
kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga
maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantean)mempunyai akar
jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air,
tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
2. Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang
bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang
hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan
osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya
melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
D. Macam-Macam Danau
1. Berdasarkan Jenis Airnya
Danau yang terbagi didasarkan
jenis air nya , menjadi
a. Danau air
tawar yaitu danau yang berair tawar, danau jenis ini memiliki ciri yaitu
memiliki pelepasan berupa sungai, contoh danau toba
b. Danau air asin yaitu danau yang berair asin dimana danau jenis ini tidak
memliki pelepasan, karena merupakan akhir dari sungai dan pelepasan hanya
merupakan penguapan saja. Contoh : Danau sentani (Papua).
c. Danau air
asam yaitu danau yang airnya berasal dari belerang. dan memiliki ciri :
biasanya merupakan kawah gunung berapi yang berisi air hujan dan airnya
berwarna hijau kekuning-kuningan. Contoh Danau Tangkuban perahu.
2. Berdasakan Kapasitas Air
Danau berdasarkan kapasitas
airnya , terbagi menjadi
a. Danau permanen : yaitu dana yang kapasitas airnya tidak
dipengaruhi oleh musim
b. Danau
temporer yaitu dana yang kapasitas airnya bersifat fluktuaktif (meluap
ketika musim hujan dan surut ketika musim kemarau).
3. Berdasarkan Produksi Materi Organik
Danau
berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu sebagai berikut.
a. Danau oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan
makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya,
airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak
terdapat oksigen sepanjang tahun.
b. Danau eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan
makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciricirinya adalah airnya keruh,
terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
4. Berdasarkan Proses Terbentuknya
Berdasarkan
proses terbentuknya, danau dibedakan atas beberapa jenis yaitu sebagai berikut
:
a. Danau Tektonik, yaitu danau yang terbntuk oleh tenaga endogen yang
bersumber dari gerakan tektonik seperti cekungan-cekungan akibat patahan dan
lipatan. Contohnya Danau Tempe, Danau Tondano dan Danau Towuti di Sulawesi.
b. Danau Vulkanik, yaitu danau bekas gunung api. Air danau berasal dari curah
hujan yang tertampung pada lubang kepundan atau kaldera. Contohnya Danau Kawah
Gunung Kelud, Gunung Batur, dan Gunung Galunggung.
c. Danau Vulkano-Tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena gabungan proses
vulkanik dan tektonik. Patahan atau depresi pada bagian permukaan bumi pasca
letusan. Dapur magma yang telah kosong menjadi tidak stabil sehingga terjadi
pemerosotan atau patah. Cekungan akibat patahan tersebut kemudian diisi oleh
air contohnya Danau Toba di Sumatera.
E. Pembagian Daerah dalam Ekosistem Danau
1. Daerah litoral
Daerah ini
merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang
hangat berdekatan dengan tepi.Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar
dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis
ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga,
krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular,
itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.
2. Daerah limnetik
Daerah ini
merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat
ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh
berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri.
Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi
selama musim panas dan musim semi. Zooplankton
yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-udangan kecil memangsa
fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa
oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.
3. Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Mikroba dan organisme lain
menggunakan oksigen untuk respirasi seluler
setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba
4. Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bento dan
sisa-sisa organisme mati.
Gbr. Berbagai Organisme Air
Tawar Berdasarkan Cara Hidupnya
Gbr. Empat
Daerah Utama Pada Danau Air Tawar
F. Fungsi dan Manfaat Ekosistem Danau
Beberapa fungsi dan manfaat
danau sebagai ekosistem antara lain :
1. sebagai sumber plasma nutfah yang berpotensi sebagai penyumbang bahan
genetik;
2. sebagai tempat berlangsungnya siklus hidup jenis flora/fauna yang
penting,
3. sebagai sumber air yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat sekitarnya
(rumahtangga, industri dan pertanian);
4. sebagai tempat penyimpanan kelebihan air yang berasal dari air hujan,
aliran permukaan, sungai-sungai atau dari sumber-sumber air bawah tanah;
5. memelihara iklim mikro, di mana keberadaan ekosistem danau dapat
mempengaruhi kelembaman dan tingkat curah hujan setempat;
6. sebagai sarana transportasi untuk memindahkan hasil-hasil pertanian dari
tempat satu ke tempat lainnya;
7. sebagai penghasil energi melalui PLTA;
8. sebagai sarana rekreasi dan objek pariwisata.
9. Sebagai sumber air yang paling praktis dan murah untuk kepentingan domestik
maupun industri,
10. Sebagai
sistem pembuangan yang memadai dan paling murah (Connell & Miller,1995).
G. Cara Melestarikan Ekosistem Danau
1. Jangan membuang sampah dan limbah sembarangan
2. Jangan jadikan danau sebagai toilet raksasa
3. Batasi budidaya keramba apung
4. Batasi kuota penangkapan ikan
5. Batasi daerah untuk pemancingan
6. Menjaga hutan disekeliling danau agar tidak ditebang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Ekosistem danau tersusun atas komponen biotik
dan komponen abiotik. Ekosistem danau ditandai oleh adanya bagian perairan yang
dalam sehingga tumbuh-tumbuhan berakar tidak dapat tumbuh di bagian ini.
Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan
jaraknya dari tepi dengan 4 zona yang digolongkan ke dalam zona litoral,
limnetik, profundal dan bentik. Selain itu berdasarkan produksi materi
organik-nya danau dikelompokkan menjadi danau oligotropik dan eutropik. Dilihat
dari susunan dan fungsinya, ekosistem danau tersusun atas komponen autotrof,
heterotrof, decomposer dan abiotik. Sedangkan berdasarkan aliran energi dan
kebiasaan hidupnya, hewan yang hidup di danau terdiri dari plankton, nekton,
neuston, perifiton dan bentos. Yang mana semua komponen-komponen tersebut
saling ketergantungan antar satu dengna lainnya.
2. Adapun upaya dalam melestarikan dan menjaga
ekosistem danau ialah dengan tidak membuang sampah
dan limbah sembarangan, membatasi kuota penangkapan ikan, dan menjaga hutan
disekeliling danau agar tidak ditebang.
DAFTAR PUSTAKA
Reece, Campbell. Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima – Jilid 3.
Jakarta : Erlangga
Kimball, John W. 1991. Biologi Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta :
Erlangga
http://free.vlsm.org/sponsor-pendamping/Pradewa/Biologi
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.