Sunday, March 1, 2015

Makalah Ikan Kakap Merah (Lutjanus argentimaculatus)



Dasar-dasar Pengelolaan Perikanan

Ikan Kakap Merah
(Lutjanus argentimaculatus)





NAMA                        :
NIM                 :


PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN  DAN PERIKANAN
UNVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
BAB  I
PENDAHULUAN

Potensi perikanan laut Indonesia yang terdiri atas potensi perikanan pelagis dan demersal tersebar pada hampir semua bagian perairan laut Indonesia seperti pada perairan laut teritorial, nusantara dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).        
Ikan demersal adalah ikan yang hidup dan makan di dasar laut dan danau (zona demersal). Lingkungan mereka pada umumnya berupa lumpur, pasir, dan bebatuan, jarang sekali terdapat terumbu karang. Sehingga berdasarkan definisi ini, ikan demersal dapat ditemukan dari lingkungan pantai hingga zona laut dalam (abyssal zone), dan terbanyak ditemukan di lingkungan dekat punggung laut.
Ikan demersal dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu ikan benthic yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di dasar laut, dan ikan benthopelagic yang dapat berenang naik namun tetap berada dekat dengan dasar laut. Ikan benthic memiliki massa jenis yang lebih berat dari air laut sehingga terus tenggelam, sedangkan ikan benthopelagic memiliki kemampuan untuk melayang di air. Sebagian besar ikan demersal merupakan benthopelagic. Hal itulah yang mendasari penulisan laporan ini yang berjudul “Ikan Kakap Merah”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan ini yakni :
1.     Deskripsi Jenis ikan demersal, yaitu Ikan Kakap Merah (Lutjanus argentimaculatus) ?
2.     Mengetahui Morfologi dan Anatomi Ikan Kakap Merah (Lutjanus argntimaculatus) ?
3.     Habitat Ikan Kakap Merah (Lutjanus argntimaculatus) ?
4.     Nilai Ekonomis  Ikan Kakap Merah (Lutjanus argntimaculatus)?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini yakni untuk mengetahui deskripsi, Anatomi, morfologi dan habitat Ikan Kakap Merah (Lutjanus argentimaculatus).
BAB  II
PEMBAHASAN

1. Deskripsi Ikan Kakap Merah (Lutjanus argentimaculatus).
Ikan demersal adalah ikan yang hidup dan makan di dasar laut dan danau (zona demersal). Lingkungan mereka pada umumnya berupa lumpur, pasir, dan bebatuan, jarang sekali terdapat terumbu karang. Sehingga berdasarkan definisi ini, ikan demersal dapat ditemukan dari lingkungan pantai hingga zona laut dalam (abyssal zone), dan terbanyak ditemukan di lingkungan dekat punggung laut. Istilah demersal berasal dari bahasa latin, demergere yang berarti "tenggelam".
Ikan demersal berlawanan dengan ikan pelagis yang hidup dekat dengan permukaan air. Ikan demersal mengandung sedikit minyak (satu sampai empat persen massa tubuhnya), jika dibandingkan dengan ikan pelagis yang dapat mencapai 30 persen. Sehingga ikan demersal termasuk ikan daging putih.
Ikan demersal dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu ikan benthic yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di dasar laut, dan ikan benthopelagic yang dapat berenang naik namun tetap berada dekat dengan dasar laut. Ikan benthic memiliki massa jenis yang lebih berat dari air laut sehingga terus tenggelam, sedangkan ikan benthopelagic memiliki kemampuan untuk melayang di air. Sebagian besar ikan demersal merupakan benthopelagic.
Ikan kakap merah umumnya menghuni daerah perairan karang ke daerah pasang surut di muara, bahkan beberapa spesies cenderung menembus sampai ke perairan tawar. Jenis kakap merah berukuran besar umumnya membentuk gerombolan yang tidak begitu besar dan beruaya ke dasar perairan menempati bagian yang lebih dalam daripada jenis yang berukuran kecil. Selain itu biasanya kakap merah tertangkap pada kedalaman dasar antara 40–50 meter dengan substrat sedikit karang dan salinitas 30–33 ppt serta suhu antara 5-32ºC.



Klasifikasi Ikan Kakap Merah (Lutjanus argentimaculatus)
Menurut Saanin (1984) klasifikasi kakap merah adalah sebagai berikut:
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Sub filum         : Vertebrata
Kelas              : Pisces
Sub Kelas       : Teleostei
Ordo               : Percomorphi
Sub Ordo        : Perciodea
Famili              : Lutjanidae
Genus              : Lutjanus
Spesies            : Lutjanus argentimaculatus
kakap merah.jpg






2. Morfologi dan Anatomi Ikan Kakap Merah (Lutjanus argntimaculatus).
Ikan kakap merah (Lutjanus argntimaculatus) yaitu mempunyai tubuh yang memanjang dan melebar, gepeng atau lonjong, kepala cembung atau sedikit cekung. Jenis ikan ini umumnya bermulut lebar dan agak menjorok ke muka, gigi konikel pada taring-taringnya tersusun dalam satu atau dua baris dengan serangkaian gigi caninnya yang berada pada bagian depan.
Bagian bawah pra penutup insang bergerigi dengan ujung berbentuk tonjolan yang tajam. sirip punggung berjari-jari keras 11 dan lemah 14, sirip dubur berjari-jari keras 3 lemah 8-9. Sirip punggung umumnya berkesinambungan dan berlekuk pada bagian antara yang berduri keras dan bagian yang berduri lunak. Batas belakang ekornya agak cekung dengan kedua ujung sedikit tumpul.
Warna sangat bervariasi, mulai dari yang kemerahan, kekuningan, kelabu hingga kecoklatan. Ada yang mempunyai garis-garis berwarna gelap dan terkadang dijumpai adanya bercak kehitaman pada sisi tubuh sebelah atas tepat di bawah awal sirip punggung berjari lunak. Pada umumnya berukuran panjang antara 25 – 50 cm, walaupun tidak jarang mencapai 90 cm (Gunarso, 1995). Ikan kakap merah menerima berbagai informasi mengenai keadaan sekelilingnya melalui beberapa inderanya, seperti melalui indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, peraba, linea lateralis dan sebagainya.
Ikan kakap merah tergolong diecious yaitu ikan ini terpisah antara jantan dan betinanya. Hampir tidak dijumpai seksual dimorfisme atau beda nyata antara jenis jantan dan betina baik dalam hal struktur tubuh maupun dalam hal warna. Pola reproduksinya gonokorisme, yaitu setelah terjadi diferensiasi jenis kelamin, maka jenis seksnya akan berlangsung selama hidupnya, jantan sebagai jantan dan betina sebagai betina. Jenis ikan ini rata-rata mencapai tingkat pendewasaan pertama saat panjang tubuhnya telah mencapai 41–51% dari panjang tubuh total atau panjang tubuh maksimum. Jantan mengalami matang kelamin pada ukuran yang lebih kecil dari betinanya. Kelompok ikan yang siap memijah, biasanya terdiri dari sepuluh ekor atau lebih, akan muncul ke permukaan pada waktu senja atau malam hari di bulan Agustus dengan suhu air berkisar antara 22,2–25,2ºC. Ikan kakap jantan yang mengambil inisiatif berlangsungnya pemijahan yang diawali dengan menyentuh dan menggesek-gesekkan tubuh mereka pada salah seekor betinanya. Setelah itu baru ikan-ikan lain ikut bergabung, mereka berputar-putar membentuk spiral sambil melepas gamet sedikit di bawah permukaan air.
Secara umum ikan kakap merah yang berukuran besar akan bertambah pula umur maksimumnya dibandingkan yang berukuran kecil. Ikan kakap merah yang berukuran besar akan mampu mencapai umur maksimum berkisar antara 15–20 tahun, umumnya menghuni perairan mulai dangkal hingga kedalaman 60–100 meter (Gunarso, 1995)

3. Habitat Ikan Kakap Merah

Ikan kakap merah umumnya menghuni daerah perairan karang ke daerah pasang surut di muara, bahkan beberapa spesies cenderung menembus sampai ke perairan tawar. Jenis kakap merah berukuran besar umumnya membentuk gerombolan yang tidak begitu besar dan beruaya ke dasar perairan menempati bagian yang lebih dalam daripada jenis yang berukuran kecil. Selain itu biasanya kakap merah tertangkap pada kedalaman dasar antara 40–50 meter dengan substrat sedikit karang dan salinitas 30–33 ppt serta suhu antara 5-32ºC

4. Nilai Ekonomis  Ikan Kakap Merah

Ikan kakap merah atau red snapper merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting. Kakap merah memiliki pangsa pasar yang luas namun produksinya kecil sehingga pemanfaatannya harus terus ditingkatkan untuk mendukung ekspor maupun kebutuhan lokal. Tapi, Potensi ikan kakap merah jarang ditemukan dalam gerombolan besar dan cenderung hidup soliter dengan lingkungan yang beragam mulai dari perairan dangkal, muara sungai, hutan bakau, daerah pantai sampai daerah berkarang atau batu karang. Selain itu kakap merah juga bisa dimakan karena dagingnya tebal, putih, empuk dan gurih. Ukuran yang baik untuk dikonsumsi sebaiknya yang masih berukuran medium, karena yang berukuran besar besar kebanyakan berisiko mengandung logam berat merkuri dalam kadar tinggi.



















BAB III
Rangkuman

·        Ikan Demersal adalah Ikan demersal adalah ikan yang hidup dan makan di dasar laut dan danau (zona demersal).
·        Salah satu jenis ikan Demersal yaitu Ikan Kakap , Ikan Kakap termasuk ikan dasar perairan laut. Ikan ini akan bertempat tinggal dan berembunyi di karang – karang dan di dasar perairan.
·        Manfaat Ikan kakap sebagai salah satu bahan pangan memiliki kandungan gizi yang memenuhi sejumlah besar unsur kesehatan.
















DAFTAR PUSTAKA

Allen Gerald. Roger Steene. Paul Humman. Ned Deloach. 2003. Reef Fish   Identificatiin. Perth : New world Publication, Inc.
Baskoro. M. S, Ronny. I.W, dan Arief Effendy. 2004. Migrasi dan Distribusi Ikan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Direktorat Jenderal Perikanan. 1983. Hasil Ealuasi Potensi Sumberdaya Hayati Perikanan di Perairan Indonesia dan Perairan ZEE Indonesia. Direktorat Sumberdaya Hayati. Balai Penelitian Perikanan Laut. Departemen Pertanian Jakarta.
Djamal R. dan S. Marzuki. 1992. Analisis Usaha Penangkapan Kakap Merah dan Kerapu dengan Pancing Prawe, Jaring Nylon, Pancing Ulur dan Bubu. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. Balai Penelitian Perikanan Laut. Balitbang Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
Gunarso W. 1985. Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya dengan Alat, Metode dan Taktik Penangkapan. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
Saanin H. 1968. Taksonomi dan Kuntji Indentifikasi Ikan. Bandung: Binatjipta.





4 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

lihat juga