Thursday, June 11, 2015

makalah avertebrata air



makalah manajemen avertebrata air

KATA PENGNTAR

                                                                                                                                            Alhamdulillahirabbilalamin Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan  Makalah Avertebrata Air, ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Makalah Avertebrata Air ini selain bertujuan sebagai tugas karena gagal respon juga bertujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa dalam ilmu perikanan khususnya mengenai Avertebrata Air.
Saya menyadari sepenuhnya akan kekurangan dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi, isi, penulisan dan lain-lain untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun sangat penulis harapakan guna penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
          Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat bagi para pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca laporan ini.






Makassar,      April 2015

                       

                                                                                                                             
                                                                                                                                                              RASINA


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
                                                                                 

DAFTAR ISI

                                                                                                               

BAB 1   PENDAHULUAN
                            1.1.            Latar Belakang                                                                                            
                            1.2.            Rumusan masalah                                                                                                        
                            1.3.            Tujuan
                                                                                                          
BAB 2   FILUM  MOLLUSCA
                                                                                                                                               
BAB 3   FILUM CRUSTASEA

BAB 4 FILUM  ECHINODERMATA

BAB 5 FILUM CNIDARIA

BAB 6  KESIMPULAN DAN SARAN
            1.      Kesimpulan
            2.      Saran 

 DAFTAR PUSTAKA

BAB  1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dunia hewan, berdasarkan ada tidaknya tulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bertulang belakang (vertebrata) dan hewan tak bertulang belakang (Avertebrata). Kelompok hewan avertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.
Ditinjau dari segi bentuk, ukuran, dan adaptasi lingkungan, hewan avertebrata air mempunyai keanekaragaman yang sangat tinggi. Sementara dari segi ukuran dijumpai mulai dari yang berukuran mikron sampai meter, dari bentuk tubuh yang sederhana sampai yang kompleks. Dilihat lingkungan hidupnya, ada yang darat, air tawar, air payau, atau laut bahkan ada yang di daerah ekstrim seperti danau garam. Oleh karena itu, tidak seorang pun yang dapat disebut ahli zoologi avertebrata, yang ada adalah ahli Mollusca (Malacologosit), ahli Protozoa (Protozoologist), atau sebagai ahli fisiologi, embriologi dan ekologi dari sekelompok hewan atau lebih.
Avertebrata air dapat didefinisikan sebagai hewan yang tidak bertulang belakang, yang sebagian atau seluruh daur hidupnya, hidup didalam air. Berdasarkan keterangan tersebut, tentunya ada kaitan antara avertebrata air dengan perikanan yang keduanya berhubungan dengan lingkungan pertanian.

1.2.Rumusan masalah
      1 Pengertian avertebrata air dan hewan-hewan yang tergolong di dalamnya.
      2.Ciri-ciri dan manfaat avertebrata air dalam kehidupan

            1.3. Tujuan
Tujuan disusunnya laporan ini, yaitu:
                   1.      Agar mahasiswa dapat memahami dan mendeskripsikan hewan-hewan yang tergolong dalam avertebrata perairan.
                  2.      Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri avertebrata perairan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

BAB 2 FILUM MOLLUSCA

A.    Pengertian
Kata mollusca berasal dari bahasa latin “molluscus” yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Kebanyakan tubuh lunaknya itu dilindungi cangkang, meskipun ada beberapa yang tidak memiliki cangkang. Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput dan kerang. Berikut ini adalah ciri-ciri dari fillum Mollusca, yaitu :
 1.Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
 2. Merupakan hewan triploblastik selomata.
3.Struktur tubuhnya simetri bilateral.
4.Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
5. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
6.Organ ekskresi berupa nefridia
7.Memiliki radula (lidah bergigi)
8. Hidup secara heterotrof
9.Reproduksi secara seksual
Ciri tubuh Mollusca
Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
1.      Kaki                                    
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2.      Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi
3.      Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan.
B.     Sitem syaraf
Mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel.
C.    Cara hidup Mollusca
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggang, ikan, ataupun mollusca lainnya.
D.    Habitat Mollusca
Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya siput.
E.     Reproduksi Mollusca
 Mollusca bereproduksi secara seksual. Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
F.     Klasifikasi Mollusca
Mollusca dibagi menjadi 5 kelas, yaitu:

1. Kelas Amphineura
Hewan ini memiliki tubuh simetri bilateral, dengan satu atau beberapa lembaran atau keping cangkang (plate atau valva) atau tanpa valva yang merupakan eksoske leton.Contoh Chiton sp.

2. Kelas Gastropoda
Gastropoda berarti hewan yang menggunakan perutnya sebagai kaki (gastros: perut dan podos: kaki). Kelas ini merupakan kelas dengan anggota terbesar. Tempat hidupnya di laut, air tawar, maupun di daratan. Hewan ini bersifat hermaprodit, tetapi tidak pernah terjadi pembuahan sendiri. Contoh anggota kelas ini yaitu Achatina fulica 
3. Kelas Scaphopoda

Anggota kelas ini hidup di laut pada pantai berlumpur. Tubuhnya simetri bilateral, dilindungi oleh cangkang tubular (seperti taring atau terompet) yang terbuka di kedua ujungnya. Contoh jenisnya adalah Dentalium sp. 
4. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda merupakan kelas Mollusca yang sudah maju, mempunyai endoskeleton, eksoskeleton, atau tanpa keduanya, tubuhnya simetri bilateral, pada kepalanya terdapat lengan-lengan yang mempunyai sucker (batil penghisap). Cephalopoda berarti hewan yang mempunyai kaki di kepala. Tubuhnya terdiri atas kepala, leher, badan. Kepala Cephalopoda dilengkapi 1 pasang mata dan 8 buah tentakel atau 10 buah (2 tentakel dan 8 lengan) yang berfungsi untuk menangkap mangsa. Contoh anggota kelas ini adalah Nautilus sp., Cumi-cumi (Loligo indica)

5. Kelas Pelecypoda
Pelecypoda memiliki kaki pipih seperti kapak, memiliki dua buah cangkang sehingga disebut dengan bivalvia, dan memiliki lempengan- lempengan insang sehingga disebut juga lamelli branchiata. Cangkang Pelecypoda terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan nakreas, lapisan prismatik, dan periostrakum
Contoh anggota kelas ini adalah kerang air tawar (Anadonta sp.)

G.    Peranan Mollusca bagi kehidupan manusia
Mollusca Yang menguntungkan
1. Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani
2. Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industri dan hiasan karen banyak yang berwarna sangat indah.
3. Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
Mollusca yang merugikan
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica

                                                         





                                                         BAB 3 FILUM CRUSTACEA
                                                                                
 A.Pengertian Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok terbesar dari Filum arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya disebut sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya. Tubuh Crustacea bersegmen (beruas). Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:2  pasang antene,1 pasang mandibula untuk menggigit mangsanya,1 pasang maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang,merangkak atau menempel di dasar perairan
B.Sistem Gerak
Crustacea menggunakan kaki – kakinya untuk bergerak. Terdiri dari lima pasang kaki yang masing – masing untuk sepasang kaki paling depan dan paling besar di gunakan untuk mencapit sesuatu, empat kaki sesudahnya di gunakan untuk berjalan dan juga memiliki lima pasang kaki di bagian belakang yang fungsinya untuk berenang (kaki renang).
C.istem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
D.Sistem Pencernaan
Crustacea memiliki system pecernaan yang sempurna, karena di tubuhnya sudah ada mulut dan anus.. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen.
E.Sistem pernpasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya. O2 masuk dari air ke pembuluh insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan arah berlawanan. O2ini akan diedarkan ke seluruh tumbuh tanpa melalui pembuluh darah..
F.Sistem Eksresi Makanan
Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
G.Alat indera dan Saraf
Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem saraf tangga tali, dimana ganglion kepala (otak) terhubung dengan antena (indra peraba), mata (indra penglihatan), dan statosista (indra keseimbangan).
H.Alat Reproduksi
Hewan ini bersifat hemaprodit. Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
I.Klasifikasi Crustacea berdasarkan ukuran tubuhnya:
1)Entomostraca
Hewan ini di kelompokkan menjadi 4 ordo:
aBranchiopoda
bOstracoda
cCopecoda
dCirripedia
2)Malakostraca

Hewan ini di kelompokan menjadi 3 ordo:
a)Isopoda
b)Stomatopoda
c)Decapoda
J.Peranan Crustacea
            Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1) Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
2) Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan,misalnya anggota branchiopoda,ostrada dan copepod.
Sedangkan beberapa crustacean yang merugikan antara lain:
1) Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2) Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3) Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
Sekarang marilah kita pelajari kelas yang ke 2 yang termasuk ke dalam Arthropoda yaitu Arachnida.


                                                    



















                                                     BAB 4  FILUM  ECHINODERMATA
                                                                                                             
A.Pengertian Echinodermata
                        Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih hidup sekarang mencakup
  • Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk makanan mereka sendiri
  • Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam Asteroidea.
  • Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.
  • Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
  • Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar 1.000 spesies.
  • Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies.
Bentuk hewan yang sudah punah dapat diketahui dari fosil termasuk Blastoidea, Edrioasteriodea, Cystoidea, dan beberapa hewan Kambrium awal seperti Helicoplacus, Carpoidea, Homalozoa, dan Eocrinoidea seperti Gogia.
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata.
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung laut. Spesies bintang laut Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir barat Amerika Utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus edulis)sehingga spesies yang lain dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominansi secara berlebihan. Contoh lain adalah Acanthaster planci yang memakan polip karang di perairan Indo-Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori yang mengatakan bahwa A. planci sebenarnya adalah predator yang penting untuk ekosistem terumbu karang, sehingga terjadi rekruitmen karang baru yang menggantikan koloni-koloni tua, juga mengurangi tekanan kompetisi antara satu spesies karang dengan yang lain. Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yana hilang.

B.Klasifikasi 


                                                                       








                                                              BAB 5 FILUM CNIDARIA

             A.Pengertian Cnidaria                   
Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar 9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani "cnidos" yang berarti "jarum penyengat". Kemampuan menyengat cnidaria-lah yang merupakan asal nama mereka. Ciri khas Cnidaria adalah knidosit, yang merupakan sel terspesialisasi yang mereka pakai terutama untuk menangkap mangsa dan membela diri. Tubuh mereka terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip jeli, terletak di antara dua lapisan epitelium yang biasanya setebal satu sel. Mereka memiliki dua bentuk tubuh dasar: medusa yang berenang dan polip yang sesil, keduanya simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh tentakel berknidosit. Kedua bentuk tersebut mempunyai satu lubang jalan masuk yang berfungsi sebagai mulut maupun anus yang disebut manus serta rongga tubuh yang digunakan untuk mencerna makanan dan bernapas. Banyak cnidaria memproduksi koloni yang meruapakan organisme tunggal terdiri atas zooid mirip medusa atau mirip polip atau keduanya. Kegiatan cnidaria dikoordinasikan oleh jaring-jaring saraf tak terpusat serta reseptor sederhana. Beberapa Cubozoa dan Scyphozoa yang berenang bebas memiliki indera penyeimbang statokista dan ada yang punya ropalia, suatu struktur pengindera kompleks yang dapat termasuk mata pembentuk citra dengan lensa dan retina yang sederhana. Semua cnidaria berkembangbiak secara seksual. Banyak cnidaria memiliki daur hidup yang rumit dengan tingkat perkembangan polip aseksual dan medusa seksual, namun beberapa tidak memiliki polip atau tidak memiliki medusa.
Dalam waktu lama, Cnidaria dikelompokkan dengan Ctenophora dalam filum Coelenterata, akan tetapi setelah lebih disadari perbedaan mereka menyebabkan mereka ditempatkan pada filum yang terpisah. Cnidaria diklasifikasikan menjadi empat kelompok utama: Anthozoa yang sesil terdiri dari anemon laut, koral, dan pena laut; serta Scyphozoa (ubur-ubur), Cubozoa (ubur-ubur kotak) dan Hydrozoa yang ketiganya perenang, kelompok beranekaragam yang termasuk cnidaria air tawar dan juga cnidaria laut, dan memiliki baik anggota yang sesil seperti Hydra(genus) dan perenang berkoloni seperti ubur-ubur kapal perang portugis. Banyak cnidaria memangsa organisme yang berukuran dari plankton hingga binatang yang berukuran beberapa kali lebih besar dari mereka sendiri, tetapi banyak dari mereka mendapatkan nutrisi dari alga endosimbiotik, dan ada yang bersifat parasit. Banyak cnidaria yang dimangsa oleh binatang lain termasuk bintang laut, ikan dan penyu.
Sengat ubur-ubur membunuh beberapa ratus orang pada abad ke 20 , dan ubur-ubur kotak lah yang terutama sekali berbahaya. Di pihak lain, beberapa ubur-ubur besar dianggap sebagai makanan enak di Asia timur dan selatan. terumbu karang telah lama dianggap penting secara ekonomi sebagai tempat memancing, pelindung bangunan di pantai dari arus dan pasang air laut, dan baru-baru ini sebagai pusat wisata.


B.Ciri-ciri khas
Dua bentuk Cnidaria: (a) bentuk polip dan (b.) bentuk medusa.
Cnidaria membentuk filum hewan yang lebih komplels daripada spons, hampir sekompleks ctenophora (ubur-ubur sisir), dan kurang kompleks dibanding bilateria, yang termasuk hampir semua hewan lain. Akan tetapi, cnidaria dan ctenophora lebih kompleks daripada spons karena mereka memiliki: sel-sel yang diikat oleh penghubung antar-sel dan membran dasar yang mirip karpet; otot; sistem saraf, dan beberapa mempunyai organ pengindera. Cnidaria berbeda dari binatang lain karena memiliki knidosit yang menembak seperti harpun dan digunakan terutama untuk menangkap mangsa dan tambatan pada beberapa spesies.
Seperti spons dan ctenophora, cnidaria mempunyai dua lapisan sel utama yang mengapit lapisan tengah yang mirip jeli yang disebut mesoglea pada cnidaria; hewan yang lebih kompleks memiliki tiga lapisan sel utama dan tidak ada lapisan perantara mirip jeli. Oleh karena itu, cnidaria dan ctenophora disebut sebagai diploblastik secara tradisional, bersama dengan spons. Akan tetapi, cnidaria dan ctenophora memiliki tipe otot yang, pada hewan yang lebih kompleks, berasal dari lapisan sel tengah. Sebagai hasilnya beberapa buku teks baru-baru ini mengklasifikasikan ctenophora sebagai triploblastik, dan diperkirakan bahwa cnidaria berevolusi dari moyang yang triploblastik.

Deskripsi
Cnidaria adalah binatang diploblastik, dengan kata lain mereka mempunyai dua lapisan sel utama, sedangkan binatang yang lebih kompleks adalah triploblastik yang mempunyai tiga lapisan utama. Dua lapisan sel utama cnidaria membentuk epitel yang kebanyakan setebal satu sel, dan melekat pada membran dasar berserat, yang mereka sekresikan. mereka juga mensekresikan mesoglea yang mirip jeli yang memisahkan lapisan-lapisan tersebut. Lapisan yang menghadap ke luar, dikenal sebagai eksoderm ("kulit luar"), biasanya terdiri dari tipe-tipe sel berikut
  • Sel epiteliomuskuler yang tubuhnya membentuk bagian epitelium tapi yang dasarnya meluas membentuk serat-serat otot pada baris-baris sejajar. Serat-serat lapisan sel yang menghadap keluar ini umumnya tegak lurus pada serat-serat dari lapisan sel yang menghadap kedalam. Pada Anthozoa (anemon laut, koral, dan lain-lain) dan Scyphozoa (ubur-ubur), mesogleanya juga terdapat sel-sel otot. Knidosit, sel penyengat mirip harpun yang memberi nama filum Cnidaria ini.Sel pengindera berada di antara atau kadangkala di atas sel-sel otot, dan berkomunikasi melalui sinapsis (celah yang dilalui sinyal kimia) dengan sel saraf motor, yang terutama terletak di antara dasar dari sel-sel otot.
  • Sel interstisial, yang tak terspesialisasi, dan dapat menggantikan sel-sel yang hilang atau rusak dengan berubah menjadi tipe yang sesuai. Selain sel epiteliomuskuler, saraf dan interstisial, gastrodermis ("kulit perut") mengandung sel-sel kelenjar yang mensekresikan enzim pencernaan.
  • Mesoglea memiliki sejumlah kecil sel-sel yang mirip amoeba, dan sel otot pada beberapa spesies. Akan tetapi jumlah sel dan tipe lapisan tengah lebih sedikit daripada spons.
                                                BAB 6 PENUTUP

1.Kesimpulan
              Avertebrata atau Invertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Contoh invertebrata adalah, ubur-ubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing.
Ciri-ciri Hewan Avertebrata
Jenis hewan Avertebrata memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut :
1. Tidak memiliki tulang belakang
2. Biasanya susunan syaraf berada pada bagian ventral atau perut
3. Biasanya Hewan Avertebrata memiliki rangka luar
4. Otak hewan avertebrata tidak terlindungi oleh tengkorak

Klasifikasi Hewan Avertebrata
Hewan tak bertulang belakang di bagi menjadi 9 Klasifikasi yang berbeda, diantaranya ialah :
1 Mollusca
Mollusca dalam bahasa latin (molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang,meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata.
2.Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok terbesar dari Filum arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya disebut sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang
3. Echinodermata
Echinodermata dalam bahasa yunani (echino = landak dan derma = kulit) adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit.
4.Cnidaria
                Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar 9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani "cnidos" yang berarti "jarum penyengat". Kemampuan menyengat cnidaria-lah yang merupakan asal nama mereka
2.Saran     
            Demi  kesempurnaan makalah ini maka kritik dan dan saran dan saran yang dapat membangun saya harapkan dari pembaca. 
                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                             
Hala,Yusminah. 2007. Daras Biologi Umum II. Alauddin Press. Makassar.
http;//id.m.wikipedia.org/wiki/Krustasea
            Sridianti, 2007. Phylum Mollusca. Gramedia. Jakarta.
Suwignyo, Sugiarto. 2005. Avetebrata Air Jilid I1. Penebar Swadaya. Jakarta.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

lihat juga