Friday, May 8, 2015

Mengapa dinamakan Siklus karbon



 Akan dibahas mengapa di namakan siklus karbon, karena

SIKLUS KARBON





Siklus karbon (C) dalam ekosistem adalah proses pemanfaatan CO2 di udara untuk keperluan fotosintesis tumbuhan dan pembentukan CO2 kembali sebagai hasil dari proses respirasi makhluk hidup. CO2 atau karbon dioksida merupakan gabungan dari satu molekul karbon dan 2 molekul oksigen. CO2 merupakan gas penyusun atmosfer yang ditemukan dalam jumlah sedikit yaitu sekitar 0.03%.
Siklus karbon diawali dengan pembentukan karbon (CO2) di udara. CO2 dapat terbentuk karena 2 hal yaitu aktivitas organisme dan aktivitas alam. Aktivitas organisme termasuk respirasi, dekomposisi makhluk hidup yang mati, pembakaran batu bara, asap pabrik dll. serta aktivitas alam seperti erupsi vulkanis. Semua aktivitas tersebut merupakan sumber CO2 di alam ini.
CO2 di udara kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Hasil akhir proses fotosintesis adalah senyawa organik berupa oksigen dan glukosa. Oksigen yang dihasilkan kemudian digunakan oleh manusia dan hewan untuk bernafas. CO2 di udara kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Hasil akhir proses fotosintesis adalah senyawa organik berupa oksigen dan glukosa. Oksigen yang dihasilkan kemudian digunakan oleh manusia dan hewan untuk bernafas. Proses pernafasan manusia dan hewan menghasilkan H2O dan CO2. CO2 tersebut kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan kembali dan begitu seterusnya. Sedangkan glukosa hasil dari fotosintesis merupakan sumber energi bagi tumbuhan untuk pertumbuhannya. Kemudian, senyawa organik dari tumbuhan ini digunakan oleh organisme lainnya (manusia, hewan) melalui rantai makanan. Selain sebagai sumber energi, senyawa organik tersebut sebagian disimpan dalam tubuh organisme. Senyawa organik pada tumbuhan banyak terkandung dalam batang. Adapun pada manusia dan hewan, bahan organik banyak terdapat pada bagian tulang. Jasad mati makhluk hidup, berubah menjadi detritus, kemudian detritus dicerna oleh detrivor (pembusuk). Setelah itu akan diuraikan dan diendapkan menjadi batuan karbonat dan kapur. Jika tersimpan dalam perut bumi dalam jangka waktu yang sangat lama, senyawa karbon sisa organisme mati dapat menghasilkan bahan bakar fosil (minyak bumi). Akhirnya oleh kegiatan manusia bahan bakar fosil tersebut kembali membebaskan CO2 ke udara.
Pada ekosistem air, pertukaran CO2 di air dengan di atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida secara terus menerus larut dalam lautan dan samudra melalui proses difusi. Setelah terlarut CO2 berikatan dengan air membentuk asam karbonat (H2CO3) yang akan terurai menjadi ion bikarbonat (HCO3-). Saat organisme air berespirasi CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain serta untuk fotosintesis. Sedangkan karbonat diubah menjadi kalsium karbonat oleh organisme laut tertentu. Selain itu, kalsium karbonat digunakan oleh karang dan tiram untuk membuat cangkang. Ketika organisme ini mati, cangkang lantas diendapkan di dasar laut dan berubah menjadi batuan sedimen.

Sumber :         

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

lihat juga