Friday, February 20, 2015

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH (PARTIKEL DENSITY)



LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR ILMU TANAH
(PARTIKEL DENSITY)




OLEH :

NAMA                       :
NIM                            :
KELOMPOK            :
KELAS                      :

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANIDDIN
2014

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Partikel density didefenisikan sebagai berat dari suatu padatan tanah. Jelasnya yang dimaksud volume tanah disini adalah volume tanah saja. Jadi tidak termasuk volume ruang-ruang yang terdapat diantara zarah-zarah.Partkel density dinyatakan dalam berat tanah persatuan volume tanah, jadi dalam 1 cm3 padatan tanah beratnyaadalah 2,6 gram, maka partikel density tanah tersebut adalah 2,6 gram/cm3.
Pada umumnya kisaran partikel density tanah mineral kecil yakni antara 2,6- 2,93 gram/cm3. Hal ini disebabkan  mineralkwarsa,feldspart dan silikat kolodal yang merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut. Plartikel density dapat melibihi 2,75 gram/cm3, bila dalam tanah tersebut terdapt mineral-mineral berat seperti magnetic, granet, epidet, sirkon, turmalin dan hornblende. Besar ukuran dan caa teraturnya partikel tanh tidak terpengaruh pada partikel density, akan tetapi kandungan bahan organik memberi pengaruh besar pad apartikel density.
Lapisan atas mempunyai partikel density yang lebih rendah dari pada lapisan bawah karena ukuran dan cara tersusunnya partikel tanah tidak terpengaruh pada partikel density tanah.
Besarnya ukuran – ukuran partikel – partikel tanah tidak mempengaruhi pada partikel desnity dan ini merupakan salah satu sebab mengapa tanah pada lapisan atas mempunyai partikel desniti yang lebih rendah dari lapisan bawahnya.
Dan jelasnya bahwa dengan pengaruh kandungan bahan organik yanglebih tinggi mempunyai nilai PD yang rendah dibanding tanh yang mengandung bahan organik yang rendah, nilai Pdnya akan semakin tainggi.



1.2 Tujuan dan Kegunaan
ujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui berat jenis butiran tanah dan mengetahui nilai partikel density pada setaip lapisan tanah alfisol. Serta faktor – faktor yang mempengaruhinya
Kegunaan praktikum ini adalah sebagai bahan pertimbangan dalam pengolahan tanah.

















II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Partikel Density
Partikel density suatu tanah merupakan suatu tetapan dan tidak bervariasi menurut jumlah ruang partikel ini didefenisikan sebagai massa setiap unit volume kandungan bahan organik dari komposisi mineral yang terdapat didalam mineral tanah tersebut. Pada tanah lapisan atas mempunyai  nilai partikel density  yang lebih rendah dibandingkan lapisan bawah, dikarenakan pada lapisan ats mengandung banyak bahan organik (Foth, 1993).
Kerapatan  isi adalah berat persatuan volume tanah kering oven biasanya ditetapkan dalam gram/cm3. Pengambilan suatu sample tanah tidak boleh merusak suatu struktur yang asli. Terganggunya struktur tanah dapat mempengaruhi pori-pori tanah, demikian pula berat per satuan volume. Empat atau lebih bongkahan tanah biasanya diambil dari setiap horizon untuk memperoleh nilai rata-rata. Gumpalan tanah yang diambil dari lapangan untuk menetapkan kerapatan isi itu di bawah ke laboratorium untuk dikeringkan udaranya dan ditimbang           Kerapatan setiap partikel tanah merupakan suatu tetapan dan bervariasi menurut jumlah dan ruang partikel. Hal ini tidak berbeda banyak pada tanah yang lain, jika tidak terdapat variasi yang harus dapat dipertimbangkan , kandungan tanah dan kondisi tanah mineral tanah. Orang yang menyatakan berat tanah dalam istilah kerapatan butir-butir yang menyusun tanahnya, biasanya ditetapkan sebagai kerapatan butiran (Hakim, dkk. 1986) .
Kerapatan tanah atau butiran tanah setiap jenis konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruang antar partikel. Perbedaan kerapatan sarahnya diantara jenis tanah , tidak begitu besar kecuali terhadap variasi  yang besar di dalam kandungan bahan organik dan komposisi mineral yang terdapat di dalam tanah Kerapatan isi dapat pula ditetapkan lain misalnya  poundft. Jika ditetapkan dalam gram/cm3, maka kerapatan isi lapisan  oleh bertekstur halus biasanya berkisar antara 1,3-1,8. Semakin berkembang struktur biasanya memiliki nilai berta jenis palsu yang rendah, dibandingkan pada tanah yang berpasir.        Hal yang sangat berpengaruh pada PD yaitu kandungan bahan organik dalam tanah, karena banah organik lebih kecil dibandingkan dengan berat pada mineral yang lain dalam volume yang sama. ( Pairunan a.k., dkk, 1985 )
Keratpatan zarah tanah dapat ditentukan dengan memperhatikan partikel tanah. Jadi kerapatan partikel tanah yaitu konstan dan tidak berfaraisi dengan dengan jumlah antar partikel.kerapatan tanah dapat ditentukan dengan menunjukan partikel tanah. Perbedaan xarah diantara jenis tanah tidak terlalu besar  kecuali terdapat variasi yang besar dalam kandungan  bahan organik  dan kompetisi mineral  tanah ( Hakim N., 1986 )
Berat jenisbutiran tidak berubah dan ukuran butiran atau dengan perubahan pori – pori. Berat jenis tanah mineral rata – rata berat bahan mineral yang paling banyak terdapat tanah ( syarif, 1986 ).
2.2Faktor-faktor yang Mempengaruhi Particle Density
Beberapa faktor yang mempengaruhi particle density tanah, diantaranya yaitu tekstur, bahan organik, struktur, bulk density dan topongrafi. Tekstur tanah dapat diartikan sebagai penampilan visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (Hanafiah, 2004).
Bahanorganikbiasanyaberasaldari proses pelapukanbatuan. Bahanorganikkomposisinya di dalamtanahmemangsedikityaituberkisar 3-5% tapipengaruhnyasangatbesarterhadapperubahansifat-sifattanah.Bahanorganiktanahterdiriatasbahanorganikkasardanorganikhalus.Strukturtanahmerupakangumpalan-gumpalankecilalamidaritanah, akibatmelekatnyabutir-butir primer tanahsatusama lain. Satu unit strukturdisebutped. Cold jugamerupakangumpalantanahtetapiterbentuknyabukankarena proses (Hanafiah, 2004).
Padaumumnyakisaranpartikel density tanah-tanah mineral kecil, yakniantara 2,60-2,75 gr/cm3. Hal inidisebabkankwarsadansilikatkolodial yang merupakankomponentanah mineral yang utamadanberatjenis mineral-mineral beratsepertimagnetik, granit, epidot, turmaline, dan hornblende memiliki particle density yang dapatmelebihi 2,75 gr/cm3. Besarukurandancara-caratersusunpartikel-partikeltanahtidakberpengaruhpada particle densityakan tetapikandungan bahan organik memberi pengaruh basar padah PD (Hanafiah, 2005).
2.3 Hubungan Particle Density dengan Kesuburan Tanah
Tanah-tanah mineral mempunyaikisaranpartikel density antara 2,6 – 2,9 gr/cm3. Beratjenis rata-rata butirantanahdan mineral 2,65 gr/cm3untukkepentinganpraktis.  Sebagaibahanperbandinganberatjenistanah-tanahorganikjauhlebihkecilyaitu 0,5-0,8 gr/cm3. Beratjenisbutiranberubahdenganukuranbutiranataudenganperubahanpori-pori.Beratjenistanah mineral rata-rata merupakanberatjenis mineral yang paling banyakterdapatdalamtanah (Madjid, 2010).
Selainitukandunganbahanorganik di dalamtanahsangatlahmempengaruhi volume kepadatantanah. Tanah yang memilikikandunganbahanorganik yang banyaktentulahsangatberbeda volume kepadatantanahnyabiladibandingkantanah yang memilikikandunganbahanorganik yang sedikitselainitutopografijugasangatmempengaruhi volume kepadatantanahjikatanah yang terletakpadatopografi yang curammakakemampuanuntukmengikat air itulebihrendahdibandingkantanah yang terletakpadatopografi yang datar , apabilatanahterletakpadatopografi yang curammakakemapuanuntukmengikat air rendahsehingga volume kepadatantanahakanlebihbesarbiladibandingkantanah yang memilkitopografidatar (Hanafiah, 2005).



                                   III. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Partikel Density dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25November 2014 di laboratorium fisika tanah, jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian , Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah timbangan, oven, ring sampel dan mistar pengukur.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel tanah dan air.
3.3 Prosedur Kerja
AdapunprosedurkerjadaripercobaanmengenaiPartikel Density yaitu :
1.        Menimbanglabuukurkosong( x gram ).
2.        Mengisilabuukurdengantanahkeringudarasekitar 50 gram.
3.        Menimbanglabuukur yang berisitanahdanmengoreksidengannkadarlengastanahnya (Y = bobotlabukosong + tanahkeringoven ).
4.        Menambahkan air kuranglebihsetengahnyasambilmembilastanah yang menempeldileherlabu.
5.        Memanaskanlabubeberapamenituntukmengusirudara di dalamnya.
6.        Mendinginkanlabubesertaisinyasampaimencapaisuhuruangan, kemudianmenambahkan air dingin yang telahdidihkansampaibatas volume, kemudianmenimbanglabutersebut (Z gram).
7.        Mengeluarkanisilabuukurdanndicuci, kemudianmengisidengan air dingin yang telahdididihkansampaibatas volume.  Menimbang (A gram) atau (no 7) tidakusahdilakukanbilalabuukurnyatelahdiketahuiukuranvolumenya, misal 100 ml denganmerubahberatjenis.
8.        MenghitungnilaiParticel Density denganpersamaan, sebagaiberikut :
            PD (gr/cm3) = 1,151 gr/cm3



Keterangan:
Y = beratlabukosong + tanahkerimg oven
X = beratlabukosong( volumelabu50 ml)
Z = beratlabuberisi (tanah + air) sampai garis batas
A = beratlabudan air dingin, sampaigarisbatas
d = kerapatan air padasaatpengamatan = 1
HitungPartikelDensity :
Contohpenetapanpartikel density
- Y                                                                              = 90,6 gram
- X                                                                              = 50 cm3
- Z                                                                              = 167,2 cm3
- Volume air pembilas                                                = 10 cm3
- Volume tanah                                       = (75,2) – (50 + 10) = 15,2 cm3
     
                  = 2,63 gr/cm3















4.2    Hasil
Dari perhitungan nilai dari Particle Density, pada tanah lapisan I maka diperoleh Hasil sebagai berikut :
Tanah lapisan
Particle density gr/ cm3
Alfisol
1,2

4.3    Pembahasan
Dari hasil data padatabel, nilaidari PD pada tanah lapisan Alfisoladalah1,2 gr/cm3. SehinggadapatditarikkesimpulanpadatanahlapisanAlfisolinimempunyaikandungan mineral – mineral yang tinggikarenadenganpendapatParrrunan, AK. Dkk (1985) yang mengatakanbahwajikadalamtanahterdapat mineral – mineral beratseperti magnetic, garnet, zirkom,tourmaline, dan hornblende PDnyaakanmelebihi 2.75 gr/cm3. DitambahkannyalagibahwaHal yang sangat berpengaruh pada PD yaitu kandungan bahan organik dalam tanah, karena banah organik lebih kecil dibandingkan dengan berat pada mineral yang lain dalam volume yang sama.
Sedangkan pada tanah lapisan I  yang lebih rendah dubanding lapisan II  yang merupakan tanah lapisan atas, sebab pada lapisan ini meskipun memliki ukuran butir yang tidak jauh berbeda dengan lapisan Ii namun kandungan mineralnya sangat kurang dibanding pada lapisan II sehingga mempengaruhi nilai PD nya. Hal ini sesuai dengan pendapat Hakim, N,dkk (1986)yang menyatakan berat jenis butiran atau patrikel desnity tidak berubah dengan ukuran butir atau perubahan pori – pori.
Kerapatan isi dapat pula ditetapkan lain misalnya  poundft. Jika ditetapkan dalam gram/cm3, maka kerapatan isi lapisan  oleh bertekstur halus biasanya berkisar antara 1,3-1,8. Semakin berkembang struktur biasanya memiliki nilai berta jenis palsu yang rendah, dibandingkan pada tanah yang berpasir.




V.PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Dari hasildanpembahasandiatasmakadapatdisimpulkansebagaiberikut
1.      NilaPartikel density padatanahlapisan I yaity 1.2 gr/cm3
2.      NilaiPartikel density yang tinggi mempunyaibahan – bahan mineral yang terkandungrendah, sehinggamempengaruhinilaidari PD, karenatinggirendahnyanilai PD dipengaruhi pula denganbanyaktidanya mineral – mineral yang terkandungdidalamnya.
5.2 Saran
Sebaiknyalaboratorium yang akan digunakan pada saat praktikum sudah dikonfirmasi terlebih dahulu ketersediaannya agar tidak mengganggu jalannya praktikum dan pada saat praktikum sebaiknya para praktikan dapat hadir tepat waktu dan menyimak dengan baik jalannya praktikum.











DAFTAR PUSTAKA
Foth, Henry D., 1985. Dasar-DasarIlmu Tanah.GadjahMada University Press, Yogyakarta.
Hakim N., M.Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S.G. Nugroho, H.M. Soul, M.A. Diha, Go Bang Hong, H.H. Bailey, 1986. Dasar-DasarIlmu Tanah.BadanKerjasamPerguruanTinggiNegeri Indonesia BagianTimur. Ujung Pandang.
Hardjowigono, Sarwono, 1995. Ilmu Tanah. AkademikaPressindo, Jakarta.
Pairunan, dkk., 1997. Dasar-dasarIlmu Tanah.BadanKerjaSamaPerguruanTinggiNegeri Indonesia BagianTimur; Makassar.
Syarif,S., 1986. Ilmu Tanah Pertanian. PustakaBuana Press. Bandung



















HitungPartikelDensity :
Contohpenetapanpartikel density
- Y                                                                              = 90,6 gram
- X                                                                              = 50 cm3
- Z                                                                              = 167,2 cm3
- Volume air pembilas                                                = 10 cm3
- Volume tanah                                       = (75,2) – (50 + 10) = 15,2 cm3
     
                  = 2,63 gr/cm3
Lampiran       :  Perhitungan nilai Particle desnity

Penye              :           PD       = (X - Y) x d
                                                    (Y - Z) – (Z - A)                             
                                                =          ( 90,6 -40,6 ) x 1
                                                   ( 50,6 – 40,6 ) – (167 – 159,7)        
                       
                                                =  50 x 1                                 
                                                    50 – 7,3
           
                                                            =50
                                                    41,7

                                                = 1,19
                                                = 1,2

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

lihat juga